Custom Search

Tuesday, March 30, 2010

Pengalamanku Menjadi TKW di Mekah

Keberangkatanku ke mekah merupakan kali yang ke 3 aku menjadi seorang TKW di Timur tengah setelah pengalamanku di kuwait dan jubail.Kebutuhan ekonomi dan semangat membantu keluarga dari kesulitan ekonomi memang menjadi alsan yang paling kuat walau harus meninggalkan berpuluh lelaki yang ingin mempersunting diriku menjadi istri.Dengan pengalaman dan keinginan mencapai sukses kumantapkan diriku mendaftar di sebuah PJTKI.Tak perlu keceritakan atau akan kuceritakan di cerita lain keberadaaku di area PJTKI.Demi keinginanku sepasang gelang emas yang kuperoleh dari sisa mengais rejeki di jubail kujual untuk ongkos pendaftaran dan kebutuhan hidupku dipenampungan.
Setelah menanti sekitar 1 bulan aku diberangkatkan dengan janji majikan yang akan kulayani adalh keluarga baik baik walu begitu doktrin bahwa aku harus baik dan tahan banting selalu jadi menu para TKW yang diberangkatkan.Dibandara aku dijemput seorang dari agent resmi disana bukanmajikan yang menjemput dengan alasan majikan sedang diperjalanan libur.
Keesokan hari aku sudah ada di rumah majikan yangmenyambutku dengan keramahan khas bangsa saudi .Aku sudah terbiasa dengan sambutan tersebut dan selalu erharap senyuman dan kebaikan ini menjadi keseharian mereka.Namun keinginan untuk memiliki majikan yang baik itu segera hilang setelah kesalahan kecil yang seharusnya tidak menjadi masalah kulakukan aku dimaki seolah melakukan kesalahan besar.Dalam hati kutekadkan aku harus bersiap untuk menghadapi temperamen yang sebenarnya dari majikan baruku.Kebetulan majikanku mempunyai anak kecil yang rewel yang selalu menangis sementara mereka selalu asyik dengan bulan madu melahirkan dan merasa sudah ada budak baru yang telah dibeli.Kerewelan anak selalu menjadi masalah utama aku dimarahi dan diperlakukan kasar.Aku mulai mengadakan perlawanan kalau mereka melakukan kekasaran aku berusah membalas kekasaran mereka dan pada bulan ketiga aku merasakan sudah tak tahan atas perlakuan mereka dan minta dikembalikan ke agent.Permintaanku dipenuhi aku dibawa ke agent dan dihadapkan ke kantor mereka.Disana sudah mennunggu pegawai mereka termasuk seorang indonesia.Perasaan aman sekejap hilang setelah orang arab tersebut menginterogasi diriku setelah kujawab bahwa mereka kasar dalm memperlakukan diriku.Sebuah tamparan melayang di pipiku dan aku tahan tidak menangis pada pertanyaan kedua kujawab seperti yang kukatakan dan bukan pengertian yang kudapat tapi beberapa pukulan mendarat dimuka dan badanku.Terasa remuk muka dan badanku.Tanpa hasil aku diseret kembali kerumah majikan walau majikanku berjanji akan memperlakukan diriku lebih baik.Hari ke 3 majikanku mulai kembali melakukan tamparan yang beberapakali kubalas.Cacian dan makian menjadi santapanku tiap hari tak menjadi persoalan yang serius tetapi perilaku majikan semakin meningkat ketika mencoba melakukan kekasaran dengan benda keras yang membahayakan jiwaku.Aku selalu menolak kekerasan dalam bentuk apapun karena aku tahu sekali watak mereka dan penolakanku menjadi alasan majikan lelaki mengasari diriku walau aku kadang melawan.Sementara majikan perempuan ikut memberikan penderitaan dalam bentuk makian dan kekasaran lain.Aku tidak pernah takut menghadapi majikan perempuanku dimana kekasarannya selalu kubalas.
Pertahananku kembali goyah dan aku kembali meminta untuk dikembalikan ke agent dengan harapan agen percaya dengan ceritaku tetapi lagi lagi aku mendapat perlakuan kasar.Didepan agent majikan lelaki menampar pipiku sampai lebam.Aku diseret oleh agent arab itu kedalam kamar dan walau aku takut tetap diseret dan ketakutan mulai menghantui perasaanku.Didalam kamar aku ditanya kembali alasan untuk meminta pulang tetapi ternyata dijawab dengan menampari kedu pipiku sampai sakit sekali terasa bengkak.Orang indonesia masuk melihatku dan menyaksikan saat kedua kali aku ditanya dan kembali ditinju dan ditampari saat itu dia hanya menahan tangan si arab .Ketakuatan terasa kembali saat orang indonesia itu keluar dan si arab seolah merayuku untuk berbaik baik dengan majikakku tetapi aku tidak sudi dengan tangan si agent yang meremas pantatku dan kembali berang saat aku menolak Allh masih membantuku ketika majikanku masuk dan menanyakan apa yang terjadi.dengan muka penuh kemunafikan siagen menciumi pipi dan kepalaku menunjukan bahwa aku telah dibimbing.Aku kembali diseret kerumah majikan kali ini aku tidak percaya lagi dengan segala janji dan rayu manis majikan.
Benar yang kupikirkan kegilaan majikan semakin menjadi beberapa kekerasan yang coba dilakukan kupatahkan walau aku harus menderita dengan pukulan dan cacian.Seringkali kali aku harus melarikan diriku kekamar dan mengunci diri .Ketakutan itu terulang ketika itu aku takut sekali dan buru buru aku sembunyi didalam lemari hampir beberapa jam.
Suatu hari didapur aku memasak ketika majikan lakiku menghampiri dan mencoba mengangguku dengan mengancam akan memukulku dengan sebuah botol.Aku sudah tidak tahan dan aku harus bertahan dengan kuraih sebuah pisau sambil berteriak kuayun ayunkan pisau kuraih juga sapu dan kuputar putarkan mengejar mereka yang pada akhirnya mereka semua meninggalkanku.Aku masuk kekamar mandi sampai mereka tahu dan menjadi panik.Mereka merayuku untuk keluar dan meminta maaf tapi aku tidak mau sampai mengabulkan permintaanku untuk dipulangkan.Akhirnya mereka mengambilkanku ke agent.Sesampai di agent persaan takut menghantui diriku tetapi mungkin aku sudah setahun bekerja agenku tidak memperlakukan diriku dengan kasar dan mereka setuju untuk mengembalikanku ke Indonesia.
Sebagian cerita memang tidak kutuliskan bagaaiman aku berkirim surat harus melalui tukang sampah yang lewat dan pengalamanku menghadapi saudara majikan.Alhamdulillah aku sampai di Indonesia walaupun pada kenyataan aku kembali dengan cerita lain di kota Dammam.Sallamku untuk TKI lain semoga sukses MESI

Kesunyian malam tak mampu menyelimuti hati yang gelisah.
Suara binatang malam tak menambah keindahan cahaya bulan.
Tetap saja aku dalam kesendirian tetap saja aku dalam kesunyian.
Walau saat itu hati melantunkan lagu cinta .
Kadang irama berubah cepat dan sangat cepat saat syair kenangan indah dilantunkan .
Tiba tiba melambat dan sangat lambat saat syair sang pujangga terganggu ketakutan .
Musik malam masih terus melantun diterangi sinar bulan yang mulai meredup.
Sang pujangga masih berharap ada syair yang tersisa bisa dinyanyikan..berharap malam tak berahir dalam kesunyian.
Berharap jeritan hati dalam untaian lagu cinta terdengar sang kekasih..walau hanya terdengar selembut bisikan angin.
Syair demi syair yang tersisa habis dilantunkan.
Sang pujangga tak kuasa menahan kehendak illahi saat dingin merayap melata .
Perlahan dan pasti sampai ketujuannya.
Seperti deretan harapan dalam bait bait lagu sang pujangga.
Hati Sang pujangga tak kuat menahan mendung hatinya seiring cinta berubah kelabu .
Dalam hujan air mata sang pujangga masih berharap hatinya berbalut kembali awan putih sebersih kapas

BEBAS -
Aku pernah merasa bahagia.
Aku pernah merasa bebas.
Semua itu tidak hakiki dan kekal.
Semua hampir semu dan Jemu .
Semua hanya sesaat dan sesat .
Kebahagiaan dan kebebasan seperti dulu..sedikit demi sedikit perlahan tapi pasti berubah menjadi pudar kemudian musnah .
Pencarian kembali menjadi sesak dalam dahaga kebenaran .
Benar menurut sariah dan masyarakat .
Jalan menuju perubahan demikian mutlaq dilakukan karena saat ini ada tangung jawab yg semakin mengikat gerak dan langkah kita . Kekayaan kebahagian duniawi bukan lagi menjadi tujuan hidup sesaat dan sesat , akan tetapi harus jelas dalam mengikuti rentang waktu yg tersisa . Sebagian besar hak hak milik kita akan terkalahkan oleh kewajiban dan tanggung jawab..tidak ada kesempatan bertanya pada keadaan mengapa jadi begini kenapa begitu. Terkadang sifat jahil hati manusia tidak sadar akan nasib dan qadarullah. Saat pernikahan mengikat kebebasan dan menganti kebahagiaan yang terlanjur salah telah dijalani .Menuduh pernikahan menjadi penyebab semuanya keterbatasan . Padahal keterbatasan pernikahan adalah jalan menuju kebahagiaan jika dijalankan dengan benar menurut aturan allah. Sudah banyak contoh dari manusia yg mencoba lepas dari keterbatasan itu hanya membuahkan kehancuran pernikahan kerusakan moral diri sendiri, menyakiti pasangannya ataupun merusak keadaan dan kebahgiaan anak anak . Bagaimana bila seorang suami masih berlaku bebas seperti pemuda bujangan pacaran dengan siapa mau didepan istri, makan diluar setiap hari main ke diskotik tiap mlm.apa yg dicontoh oleh anak2nya.bgtu pula seorang istri bebas jalan kemana suka .pacaran sesuka hati alangkah hancur dan tdk teratur dunia yg kita tempati yg seharusnya damai