Custom Search

Wednesday, August 24, 2011

Singkong yang terbuang

Pemanfaatan Ampas Singkong Menjadi Makanan Bernilai Gizi
by vidya eka yFiled under: Agro TechnoPark, Ekologi Pekarangan, Tek. Pengelolaan Limbah SingkongSingkong atau tapioka merupakan bahan pangan yang banyak diproduksi di Indonesia. Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13.300.000 ton) setelah Brazil (25.554.000 ton), Thailand (13.500.000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11.000.000 ton), India (6.500.000 ton) dari total produksi dunia sebesar 122.134.000 ton per tahun.Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Dari proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, dihasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya.Selama ini orang hanya memanfaatkan daging singkong sebagai bahan pangan, namun limbahnya tidak diolah kembali. Bagi kebanyakan orang limbah tapioka hanyalah sampah dan polutan yang mencemari lingkungan. Limbah tapioka oleh para petani hanya digunakan sebagai pakan ternak atau dibuang begitu saja ke sungai atau parit-parit. Hal tersebut dapat membahayakan lingkungan karena dapat merubah kandungan oksigen di air menjadi berkurang.Dengan inovasi teknologi yang diterapkan, limbah tapioka ini dapat diolah lebih lanjut dan dimanfaatkan sebagai bahan pangan produk nata yang berbahan dasar ampas singkong. Dimana Indonesia merupakan penghasil singkong terbesar ketiga di dunia (13.300.000 ton/tahun). Sehingga untuk ketersediaan bahan baku, nata dari ampas singkong ini tidak akan menjadi masalah. Seperti nata de coco, yang selama ini telah beredar di pasaran dan banyak digemari masyarakat, diharapkan produk nata dari ampas singkong ini dapat menjadi sumber alternative bahan pangan untuk masyarakat dengan penciptaan nilai tambah pada limbah tapioca yang sangat berlimpah daripada hanya dibuang begitu saja ke lingkungan atau hanya digunakan sebagai pakan ternak saja.Nata merupakan produk fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang berupa lembaran selulosa dari pengubahan gula yang terdapat pada substrat (umumnya air kelapa tetapi dapat pula dari bahan lain) menjadi pelikel selulosa. Nata ini kandungan utamanya adalah air dan serat sehingga baik untuk diet dan sering digunakan dalam pembuatan dessert atau sebagai tambahan substansi pada koktail, es krim dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata di antaranya adalah bakteri, gula dan nitrogen, selain itu harus pula diperhatikan suhu dan pH serta jangan tergoyanng agar pembentukan pelikel berlangsung baik.Bakteri Acetobacter xylinum adalah bekteri Gram negatif yang dapat mensintesis selulosa dari fruktosa. Selulosa ini memiliki pori melintang pada kristal mini glukan yang kemudian terkoalisi ke dalam mikrofibril. Cluster mikrofibril yang ada dalam struktur senyawa yang terbentuk seperti pita-pita dapat diamati secara langsung dengan menggunakan mikroskop. Acetobacter xylinum merupakan suatu model sistem untuk mempelajari enzim dan gen yang terlibat dalam biosintesis selulosa. Jumlah inokulum yang diberikan 10 – 20 % dari bakteri umur 6 hariPembuatan nata dari ampas singkong ini memerlukan serangkaian proses. Proses pertama adalah pemarutan singkong, singkong yang telah dikupas dan dicuci bersih kemudian diparut. Hasil parutan singkong ini kemudian dilarutkan ke dalam air untuk mendapatkan pati singkong. Dari hasil perasan singkong kemudian didapatkan pati singkong. Ampas singkong kemudian diambil dan difermentasi. Hasil fermentasi ampas singkong atau tapioca ini kemudian ditutup untuk meminimalkan kontak dengan udara dan didiamkan selama sepuluh hari. Produk nata ini siap untuk dikonsumsi.Setiap satu kilogram ampas singkong, setelah diproduksi menjadi lima kilogram lembaran nata. Selain bernilai ekonomis, produk nata dari singkong baik untuk kesehatan. Produk nata yang dihasilkan berserat tinggi, sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan. Namun, pembuatan nata ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk hidrolisis karbohidrat menjadi gula melalui proses fermentasi. Produk nata dari singkong ini mengandung gula 5-7 % sehingga tidak diperlukan penambahan gula kembali. Selama ini pembuatan nata de coco masih membutuhkan penambahan gula, sehingga untuk skala produksi nata dari ampas singkong ini lebih ekonomis dan efisien. Selain itu nata yang dihasilkan lebih kenyal, tebal dan lebih putih.
Upaya pengolahan ampas singkong menjadi suatu makanan bernilai gizi ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah atau proses samping dari singkong yang selama ini hanya dimanfaatkan oleh petani sebagai pakan ternak atau dibuang begitu saja ke sungai atau parit. Selain itu upaya pengelolaan ampas singkong ini dapat menghasilkan produk makanan yang benilai gizi bagi masyarakat

Diposkan oleh kebun aren di 14:18 0 komentar

Mengebor Bensin di Kebun Singkong
Mengebor Bensin di Kebun SingkongTujuh tahun terakhir Zaenai Arifin rutin mengolah 1,5 ton singkong segar per hari menjadi keripik. Hasilnya 600kg keripik iajuaike beberapa daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung. Selain keripik, singkong juga sering diolah menjadi tapai. Begitulah secara turun-temurun anggota famili Euphorbiaceae itu dimanfaatkan. Namun, setahun terakhir singkong juga mengisi tangki-tangki motor dan mobil. Kendaraan itu melaju dengan bahan bakar singkong
Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium.
Menurut Dr Ir Tatang H Soerawidjaja, dari Tcknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan gliikoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula, bam difermentasi menjadi etanol.Lalu bagaimana cara mengolah singkong menjadi etanol? Berikut Langkah-langkah pembuatan bioetanol berbahan singkong yang dilerapkan Tatang H Soerawidjaja. Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari.
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.
2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku3. Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100″C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.
4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati5. Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.
6. Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32″C dan pH 4,5—5,5.7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol
8. Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78″C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100″C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir yang dihasilkan dari 25 kg gapleksumber : http://www.indobiofuel.com/cara%20membuat%20bioethanol%20singkong.php
Diposkan oleh kebun aren di 14:09 1 komentar
tanimakmursejahtera.blogspot.com/

Saturday, August 20, 2011

Susahnya bermain adsense


Susahnya bermain adsense
.fullpost{display:inline;}
Setelah paid review kurang bertaji lagi dalam mengeruk dollar dari internet( Reviewme sepi, Blogsvertise melempem, Sponsoredreviews makin sedikit aja kerjaannya, PPP alot,……..), akhirnya kami mencoba “back to back” dengan bermain adsense lagi. Pikir kami: Seandainya setiap hari ada sekitar 100-200 pengunjung yang datang ke blog kami, mungkin dollar adsense kami sudah sangat subur. Well, memang adsense sepertinya lebih mudah, itu karena tidak ada istilah sepi atau pagerank drop dalam dunia adsense. Selama pengunjung lancar tenan dan penempatan iklan yang gampang terlihat, rasanya pasti ada aja yang ngeklik iklan adsense kita. Tapi masalahnya tidak semudah itu, biang keroknya ada di pengunjung. Sudah pasti anda membutuhkan blog berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya kalau memang anda bisa buatnya. Nah, dapetin pengunjungnya itu yang susah, tidak seperti blog-blog berbahasa Indo yang “ada aja pengunjung yang datang”, cari pengunjung luar negeri itu susahnya setengah mati. Bikin artikel bahasa Inggris…..sedikit sedikit bisa, tapi coba berpikir seperti ini: Orang Inggrisnya sendiri tentu saja lebih tahu banyak daripada kita tentang banyak hal yang ada di luar negeri, misalnya ada Hp baru, games baru, mobil baru, laptop baru, teknologi baru, penemuan baru, mode baru, bahkan sampai bikini model baru……Lalu blog macam apa yang bisa kita bikin? Dan adakah pengunjung luar negeri yang mau datang ke blog yang isinya “agak basi” dibanding blog-blog lainnya? Ada, mungkin kalau kesasar masuk dari search engine…..tapi tidak akan bertahan lama, dan beberapa menit kemudian pasti akan keluar lagi.Akhirnya yang banyak dikerjakan oleh kebanyakkan orang Indonesia (termasuk kami) adalah copas-copas artikel dengan sedikit modifikasi kata-katanya. Memang bisa untuk sementara, dan itu juga pengunjungnya mentok di angka 5-15 pengunjung per harinya, sulit untuk bertambah. Kemudian blog ditambah, bikin lagi 3-5 blog dan dapat lagi 5-20 pengunjung per blognya. Lumayan, kalau misalnya 1 blog di rata-rata per harinya dapat 10 pengunjung, kalau punya 5 blog yang pengunjungnya hampir sama tinggal dikali 5 aja, dapat sekitar 75 pengunjung per hari. Cukupkah? Ini yang jadi masalah, terkadang pengunjung sebanyak itu tidak menghasilkan apa-apa untuk adsense alias cuman dapat dibawah $ 1 per hari. Inilah yang sedang kami alami dan mungkin banyak diantara anda yang mengalami hal yang sama, yaitu begitu sulit untuk menembus $ 100 per bulan dari adsense dengan cara seperti itu. Lalu bagaimana sebaiknya bermain adsense yang menguntungkan yang katanya bisa dapat ribuan dollar per bulan? Faktanya sangat sulit sekali untuk menembus hasil pencarian search engine untuk keyword-keyword popular seperti entertainment, movies, music download, video game, fashion, song, beauty, business, technology, blogs, computer, dsb…..semuanya sudah dikuasai oleh blog-blog luar negeri yang sudah berakar yang entah bagaimana caranya sepertinya sudah sangat sulit sekali bagi blog-blog baru (apalagi yang Inggrisnya jeblok seperti kami) untuk menggeser posisinya di search engine. Lalu, bagaimana solusinya? Anda punya jawaban? Kalau kami sih saat ini sedang mencari jawabannya, yah baru di bawah $ 1 per hari……kapan-kapan kalau sudah dapat $ 5 dollar saja per hari, kami akan sharing lagi…..oke?