Custom Search

Sunday, August 9, 2009

Moralitas Wanita Remaja Indonesia

Jumlah pada judul diatas merupakan angka yang diberikan oleh BKKBN yang ditulis pada harian RADAR BANTEN.Jumlah yang sangat besar buat ukuran sebuah negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia.Jumlah aborsi keseluruhan kasus di Indonesia tercatat dari survey BKKBN untuk seluruh provinsi di Indonesia mencapai juta sampai 2.6juta kasus dan 30 % diantaranya dilakukan oleh remaja.Menurut hasil survey BKKBN 63% remaja usia sekolah Indonesia berumur antara 15 -24 tahun melakukan hubungan sex diluar nikah dan 21% diantaranya melakukan aborsi atau sekitar 600ribu sampai 780ribu kasus.
Kalau saja benar fakta survey yang dilakukan, masihkah kita orang tua harus berpangku tangan dengan sepak terjang dunia kebebasan yang kebablasan ini.Tentunya kalau para orang tua membaca data ini akan merinding berbeda dengan para remaja yang sekarang ini menggandrungi trend kebebasan akan banyak yang melihat angka ini sebagai hal yang lumrah dan akan melakukan hubungan sex diluar nikah tanpa rasa takut karena melihat kemungkinan teman sebelah atau saudara serumah sudah melakukan hubungan sex.Atau lebih parah lagi akan kah seperti film film remaja barat yang melihat virginitas merupakan sesuatu yang aneh dan memalukan.
Hampir 2 dari 3 wanita remaja melakukan artinya jika berkumpul 3 remaja 2 dintaranya sudah tidak perawan dan 1 diantaranya kemungkinan sudah melakukan aborsi.Haruskah angka angka ini disangkal ????? .Penyangkalan tidak mengurangi kebebasan atau mengurangi jumlah sebenarnya tetapi yang harus dilakukan adalah kerjasama pemerintah dan orang tua mencegah persentasi pertambahan kemaksiatan ini.Adakah LSM kebebasan mampu mempertanggung jawabkan konsep kebebasannya tentu tidak ada yang akan mengaku ikut bertanggung jawab seperti biasanya mereka akan bicara tas nama HAM dan seperti biasanya mempersalahkan para orang tua sebagai objek yang tidak bertanggung jawab.
Saat kebebasan dipandang sebagai hal yang wajib tanpa batas yang jelas hanya ditentukan teks peradaban yang berlaku di negara liberal maka kebebasan sex akan mengikuti dibelakngnya bahkan akan mendahului keterbatasannya.Seperti yang terjadi di negara ini yang akan kemudian menghitung angka dan kemudian membuat peraturan sehingga peraturan yang di buat langsung menjad obsolote.Orang tua terbelenggu dengan aturan hukum saat memberikan pelajaran sedikit keras yang kemudian dalam dunia HAM barat disebut kekerasan.
Akankah dunia muslim diam dan ikut serta menyalahkan para orang tua yang sedikit keras berdasarkan keyakinan dan peradaban dalam tatanan kekerasan terukur.Cukupkah kita sebagai manusia dengan berbagai aturan hukum positip negara berdiam diri sementara kita masih mempunyai hukum yang lebih positip dalam menerapkan kebebasan terbatas.
Mana pendidikan sex yang dijanjikan sebagai pertahanan moral itu hasilnya sementara kaum remaja kita menterjemahkan failitas pertahanan itu sebagai pelindung dari penyakit dan kehamilan bukan pelindung dari moralitas.

Masih Ingin Pergi ke Negara Arab?????


by Gadobangkong » Mon Sep 29, 2008 11:20 am
Diketik langsung dari majalah: Indonesia Media (http://www.indonesiamedia.com); edisi July 2008; halaman 29, 35, 46, 57. Penebalan, pewarnaan, dan emoticons dilakukan oleh saya.
Sekitar tiga minggu yang lalu dalam kesempatan Umroh bersama dengan temen-temen TKI dan pejabat RI, banyak informasi kejadian yang terungkap dalam obrolan kami: Saat saya diminta berangkat ke Arab untuk memperoleh beasiswa Research Assistant & S3, seorang staff KBRI di sini (yang saya hormati) memberi pesan singkat yang memberikan banyak pertanyaan. Mudah-mudahan kedatangan segera teman-teman S2 & S3 ini nanti akan dapat MEMPERBAIKI CITRA Indonesia di sini. Apa nih artinya? Waktu itu saya bertanya-tanya.
Satu minggu kedatangan kami di KSU Riyadh, saya sudah mulai akrab dengan beberapa staff di sana (meski saya ngga bisa bahasa Arab). Salah satunya adalah Vice Dean college saya. Dengan bersemangat beliau - pejabat Arab di Uni kami menyatakan, "Do you know there are 1.000.000 Indonesian in Arab and most of them are drivers and house keepers!" Kemudian beliau menambahkan, "We invites moslem countries to come here to receive our scholarships, because they will come here not just because study; because they also want to Umroh & Haji (bener juga sih ya). Nah komentarnya yang sedikit "mencubit" hati saya adalah: "I am sure...your father is difficult to come here for hajj.." Emang semua orang Indonesia miskin. I hope you can increase Indonesian imagine here.
." Wuaduuuh. Belum lagi masalah gaji saya saat itu beliau merasa gaji saya sudah gede (karena dibandingkan dengan standar TKW/driver di sini sudah 4x nya)..dan saya pasti sangat seneng sekali, yakin beliau. Ya Alloh, padahal kami ke sini bukan untuk uang! kami ke sini untuk ilmu dulu. pengalaman lain, kalo temen-temen jalan-jalan di Arab maka pedagang/orang-orang akan menilai kita warga kelas 2 (meski ada kelas 3 yakni Bangladesh, karena dibayar 200 reyal/bulan juga mau) sehingga seringkali kita tidak begitu diperhatikan/dihormati.
Seringkali kita mesti menyombongkan diri: we are student here PhD!..baru perlakuan birokrasi atau pelayanannya jadi sangat jauh lebih mudah. Pengalaman itupun saya rasakan waktu masuk di Bandara/Imigrasi pertama kali, sejak di Dubai dan di Riyadh antrian panjang buruh migrant wanita kian mengular. Banyak beberapa di anatar mereka yang bahasa Arab ngga bisa, Englishpun ngga bisa, sehingga pernah dijumpai seorang TKW yang kebingungan salah terminal keberangkatan transit di Dubai gara-gara ngga ngerti pengumuman dalam bahasa Arab/English (wuaduh!). Kita bisa bayangkan antrian panjang (mungkin 100-an orang) TKI/TKW kita di Dubai dan Arab tersebut terjadi setiap hari.
Nah, yang sering ngga disadari TKW kita, begitu sampai di Arab mereka sudah lega, padahal setelah masuk imigrasi dan lolos mereka TIDAK BISA keluar Arab lagi kecuali mereka mengurus Visa Exit Permit (sangat berbeda dengan negara-negara non-Arab) yang mesti butuh persetujuan instansi penanggung jawab dia. Nah jadinya, masuklah TKW/TKI kita ke sistem sarang di mana kuncinya yang pegang majikan/instantsinya. Keluar dari bandara, beruntung kalo TKW kita langsung dijemput majikannya, kalo tidak akan banyak supir-supir taxi yang langsung merebut tas dan meminta nomer telepon majikannya. Beruntung kalo supir taxinya baik yakni mengantar ke rumah majikan. Setelah majikan TKW/TKI tersebut sanggup membayar. Kalo tidak beruntung, sangat berbahaya (baca: tidak aman) bagi TKW kita bepergian sendiri di Arab.
Sampai di rumah majikan, mulailah babak sulit berikutnya. Pengakuan seorang TKI saat itu waktu ngobrol dengan saya: setelah di rumah majikan negosiasi hajipun berlangsung. Sebenarnya lebih tepat bukan negosiasi karena TKI apalagi TKW kita sudah tidak punya. Pilihan lain (mau tidur/pergi/hidup di mana?)..gaji standar 800 reyal (hanya Rp 2jt/bulan) akan diturunkan menjadi 500-600 reyal (Rp 1.300.000/bulan) :? . Beruntung TKI laki-laki yang jadi supir, karena mereka bisa kabur cari bos baru.. jadi standar mereka 800 reyal (makan dan keperluan lain tanggung sendiri: rata2 300-400 reyal/bulan).
Coba kita bayangin penghasilan bersih Rp 300rb-700rb per bulan untuk membeli kebebasan rekan-rekan TKI kita. yach kebebasan mereka terbeli, karena saat TKI (khususnya TKW/buruh wanita kita) masuk ke rumah majikan mereka di rumah itulah apapun bisa terjadi tanpa siapapun mengetahui Rekan-rekan, yang sangat menyedihkan, setiap hari hanya untuk di Riyadh saja pasti ada TKW/TKI kita yang kabur ke Sekolah Indonesia Riyadh (SIR). Mengapa tidak kabur ke KBRI, karena lebih sulit harus melewati pos penjagaan tentara Arab.
Sering terjadi bos laki-laki memperkosa TKW-TKW kita. Mengapa? karena TKW kita terkenal tidak segalak TKW Philipines di sini, budaya kita yang takut, manut, dan menerima apa adanya sangat klop dengan image mereka dengan budak mereka di masa lalu. Seorang teman di sini pernah bercerita, di sini paling ringan diliatin bos laki-lakinya telanjang itu udah biasa :evil: . Paling-paling saya cuma ngancam mau teriak. Belum lagi kisah TKW-TKW kita yang dilaporkan polisi hanya gara-gara ditemukan azimat2 bawaan orangtuanya dari Indonesia. Di sini setiap TKW/TKI yang bawa azimat/rajah sering dianggap mau menyihir/santet majikannya dan bisa dilaporkan/masuk penjara meski tanpa bukti. Kalo seorang TKW aman dari Bos laki-lakinya, masih ada anak-anaknya. Rata-rata ada 7-10 anak dalam keluarga..bisakah kita menjamin dari 10 laki-laki bersih pikirannya semua melihat TKW-TKW kita yang manut diperlakukan apa saja. Bos wanita beda lagi, kata-kata umpatan adalah hal yang jamak. Marah, bahkan mukul/menyiksa bukan hal yang aneh :evil: .
Tapi mau lari kemana TKW kita? kalo TKI (driver) mereka bilang mudah cukup mobil Bosnya ditinggal mereka cari bos lain. Kalo TKW kita kabur, mau kemana??? saat lari keluar rumah, mereka di jalan terlihat sendiri mereka dapat ditangkap Polisi Syariah, kemudian dimasukkan penjara..dikembalikan lagi ke majikannya (nambah lagi dendam dan kemaksiatan yang ada) . Jika beruntung mereka lari ke rekan-rekan TKI mereka. Beruntung? TIDAK JUGA!!! Banyak di antara TKW kita yang lolos dari Mulut Buaya masuk ke Mulut Harimau. Sudah banyak/jamak terjadu, meski dengan bangsanya sendiri banyak TKI-TKI kita yang memperkosa (memaksa zina) TKW yang lari dan minta perlindungan padanya (nafsu bila seseorang driver TKI kita pernah komentar kepada saya saat mau umroh: gila gimana Mas. mereka juga mau..lha sama-sama LAPAR (Ya Allooohhh). :gib: Tidakkah terlintas di benak mereka, rekan-rekan kita melakukan DOSA yang sangat besar. Jadi mereka bukan hanya menjual kebebasan mereka, namun tanpa sadar saudara-saudara kita ini juga sudah membuang agama mereka. Yang lebih menyedihkan, TKW yang ditampung oleh driver-driver TKI kita ini bukannya diantar ke KBRI, tapi malah DIJUAL lagi ke Baba (Bos) lain dnegan imbalan 100-200 reyal (250rb-500rb). Meski mereka tahu Bos baru ini juga kejam/pemerkosa mereka tidak perduli. Mas di sini mah biasa driver punya peliharaan TKW sampai 20 orang kata kenalan saya ini, Ya Alloohhh apa bedanya driver penjual TKW ini dengan mucikari kalo mengetahui calon bos TKWnya seorang pemerkosa? :twisted:
Entahlah, nasib TKW/TKI kita inipun tidak berhenti sampai di sini: sejak keberangkatan harus bayar uang banyak, medical check-up dibentak-bentak (saya ikut dibentak-bentak dokter wanita hanya karena dikira TKI disuruh telanjang hanya CD), di penampungan sudah di penjara, berangkat masuk Arab, masuk rumah Bos (2 kali terpenjara lagi) lari ke TKI lain minta bantuan (resiko diperkosa dan dijual lagi) lari di jalan resiko tertangkap Polisi Syariah..saat pulang, masuk ke Terminal Khusus TKI (untuk apa? untuk dapat dikenali mana yang bisa diperas nilai tukar uangnya, maupun diperas biaya transportasinya) :Hangman: . Apakah pemerintah kita tidak tahu semua ini. Bahkan TKI/TKW kitapun pernah berkeluh kesah kepada SBY langsung saat di sini. Sangat pasti mereka tahu, hanya kemiskinan kita dan kelemahan harkat martabat yang menjadikan kita sangat lemah dalam diplomasi.
Pemerintah tidak memiliki posisi dan penekanan yang semestinya dilakukan. Jadi ya beginilah..Pandangan masyarakat awam kita terhadap Arab dengan mendewakan mereka yang berlebihan. Opini ini membuat pemerintah sulit karena tidak ada pressure yang mumpuni.. Kalau ada 1 orang Arab dihina, maka kesetananlah bangsa Indonesia ini, tapi kalau ada TKI yang diperlakukan semena-mena... siapa yang peduli... Waduh...Padahal mereka menganggap kita budak belian...Ya Alloooohhh.
Gadobangkong
Pandangan Pertama
Posts: 20
Joined: Sat May 19, 2007 6:54 am
Top
by santri gagal » Mon Sep 29, 2008 3:23 pm
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/masih-ingin-pergi-ke-negara-arab-t28874/#p405878

Bayi-bayi yang Lahir dari Rahim TKW

--Anehnya, kita menjadi "jayuts" (lawan kata dari "ghirrah"), tidak peduli dengan wanita-wanita kita yang dijajah kehormatannya. Itukah sebabnya bangsa ini terus ditimpa musibah? KABAR yang dirilis pucuk pimpinan Fatayat Nahdlatul Ulama bahwa sekira 15 hingga 20 bayi lahir dari rahim para tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia, mestinya mengejutkan kita. Menjadi tidak mengejutkan karena peristiwa ini sudah berlangsung lama dan sudah banyak orang tahu. Meski demikian, diungkapkannya kembali kasus-kasus seperti ini sungguh menyentak dan menyayat hati kita. Sudah sedemikian miskinkah bangsa ini sehingga kenistaan dan kehinaan yang kita peroleh setiap hari ditelan begitu saja? Kita diam, tanpa bicara, tanpa protes, layaknya seorang budak yang bisa digauli dan dijualbelikan. Miskin dan kemiskinan adalah takdir Tuhan yang bisa diubah dengan usaha kita.
Allah tidak pernah memperlihatkan takdir seseorang, kecuali senantiasa menjadi misteri, agar manusia mencari jawabannya. Manusia yang tidak berjuang untuk memecahkan misteri takdirnya akan tetap terpuruk dalam kemiskinan dan kefakiran. Sementara mereka yang berhasil memecahkan persoalan hidupnya, akan mendapatkan takdirnya sebagai orang yang kaya. Sayangnya, misteri itu menjadi semakin terstruktur dalam suatu sistem negara, sehingga kaya atau miskinnya rakyat ini bergantung kepada sejauh mana pemerintah peduli terhadap kemakmuran bangsanya.
Kenyataannya, kekayaan dan kemiskinan pada bangsa Indonesia begitu terpola. Satu sisi, segelintir orang memiliki kekayaan yang sedemikian banyak sehingga tak terhitung jumlahnya. Di sisi lain, sedemikian banyak jumlah rakyat negeri ini yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga sekadar mendapatkan makan untuk hari ini pun sulit. Ini semua menggambarkan tanggung jawab pemerintah untuk memakmurkan rakyatnya tidak dilaksanakan dengan baik. Alih-alih mewujudkan kemakmuran rakyat bersama, yang terjadi justru jatah kemakmuran rakyat terus digerogoti para birokrat dan pengusaha melalui korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Kemiskinan harta sesungguhnya tidak menghalangi seseorang masuk surga, sebagaimana orang kaya berhak masuk surga. Namun demikian, jika bangsa Indonesia mengalami kemiskinan harta, sekaligus nurani, apa yang bisa diharapkan dari bangsa ini? Kemiskinan harta ditandai dengan utang negara dan swasta yang menumpuk lebih dari 150 miliar dollar AS. Aset negara yang ada terus dijual kepada pihak asing dengan harga yang amat murah. Sedangkan sisa aset yang ada menjadi jarahan para birokrat dan pengusaha, dengan cara KKN.
Rakyat yang miskin berusaha menyerbu kota, meninggalkan kampung halaman, sekadar mencari pekerjaan untuk menopang hidup. Di kota, pekerjaan sudah mencapai titik jenuh, apalagi krisis melanda negeri ini sejak 1977 hingga saat ini tidak kunjung pulih. Jangankan pekerja baru, karyawan yang lama pun terus mengalami pemutusan hubungan kerja. Akibat tidak seimbangnya antara lowongan kerja dan pencari kerja, maka mencari kerja ke luar negeri menjadi sebuah pilihan.
Sayangnya, lagi-lagi, pemerintah tidak cukup tanggap dengan rakyatnya yang berusaha survive. Rakyat dibiarkan berjuang sendiri di luar negeri tanpa perlindungan yang memadai. Mestinya pemerintah memberikan perlindungan hukum dan pengayoman yang memadai. Namun senyatanya, para TKI, juga TKW justru menjadi umpan para calo tenaga kerja. Mereka menjadi sapi perahan dengan cara kolusi antara birokrat dan para cukong.
Padahal, di negeri orang, para TKI dan para TKW bekerja mati-matian. Para TKW harus menghadapi majikan yang tidak mengenal belas kasihan dan tidak sungkan untuk memerkosa, tidak membayar gaji, dan menyiksanya. Sementara wanita yang melarikan diri dari majikan justru sering kali mengalami nasib sial karena berikutnya menjadi umpan empuk mavia tenaga kerja.
Maka kita tidak kaget saat mendengar nasib para TKW yang setiap bulan sedikitnya 15 sampai dengan 20 orang mengandung bayi-bayi majikannya atau bayi siapa yang tidak jelas. Di Jeddah, Arab Saudi misalnya, Konjen RI di sana setiap bulan menampung sekira 150 orang TKW yang melarikan diri dari majikannya. Di Ryadh, sekira 400 orang TKW meminta perlindungan kepada Kedubes RI di sana, di Kuwait angkanya juga lebih dari 300 orang. Belum lagi di Malaysia, Singapura, Taiwan dan sebagainya. Anehnya, kita menjadi jayuts (lawan kata dari ghirrah), tidak peduli dengan wanita-wanita kita yang dijajah kehormatannya. Itukah sebabnya bangsa ini terus ditimpa musibah? Mari kita introspeksi.

20 Bayi Lahir dari TKW SUKABUMI, (PR).-

Setiap bulan, sekira 15 hingga 20 bayi lahir dari rahim para tenaga kerja wanita (TKW) sebagai hasil hubungan gelap dengan para majikan mereka. Pernyataan itu mengemuka dalam Dialog Publik "Penanganan Trafficking terhadap Pekerja Rumah Tangga" yang diselenggarakan Pucuk Pimpinan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Sunanul Huda Sukabumi, Minggu (10/4) Salah satu peserta yakni Ketua Lembaga Pendamping dan Pengembangan Tenaga Kerja Indonesia (PPTKI), Normawati mengatakan, data tersebut diperoleh dari kedatangan para tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan di Terminal III Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Angka tersebut tidak termasuk para TKI perempuan yang hamil. "Tidak jarang para TKW datang sambil menggendong puluhan bayi," terang Norma.
Menurutnya, para TKI yang menggendong anak tersebut pada umumnya bekerja di Timur Tengah, Saudi Arabia dan beberapa di antaranya bekerja di Malaysia. "Ironisnya, bayi-bayi anak dari TKI ini kebanyakan berasal Jawa Barat," sebutnya. Karena itu tak heran jika setiap tiba di bandara selalu terdengar ada TKI yang memberikan bayi yang tidak diinginkannya itu kepada orang yang ditemuinya di bandara. Kemungkinan mereka malu membawa bayi itu ke rumahnya dan bisa menjadi tanda tanya keluarganya.
Disebutkan Norma, saat ini ia pun mendapat "amanah" untuk memelihara 15 orang anak TKI, dua di antaranya masih berusia empat bulan. "Bahkan pernah ada seorang TKI perempuan yang meminta saya untuk mengurus kedua anak hasil hubungannya dengan sipir penjara. Konon dia dipenjara di Kuwait selama 14 tahun.
Dari hasil pendampingan LPPTKI terhadap para TKI ini juga terungkap satu kasus yang dialami seorang TKI asal Serang bernama Khodijah. Dia diperlakukan sewenang-wenang oleh oknum KBRI setempat saat meminta perlindungan setelah lari dari majikannya.
"Saat di maktab KBRI, ternyata oleh oknum KBRI Khodijah ini kembali menjadi korban trafficking. Ia dijual kepada lima orang lelaki Arab, dan dipaksa untuk 'melayani' mereka," kata Norma.
Dikatakan, trafficking terhadap para TKI perempuan ini tidak hanya terjadi di luar Indonesia. Karena setelah kepulangan mereka di tanah air pun kejahatan itu masih membayangi mereka. Dalam kondisi sekarang ini kerawanan bandara mungkin sudah dianggap cukup aman bagi para TKI karena ada pengawalan khusus yang diberikan oleh aparat polisi.
Namun, bukan berarti para TKI sudah aman dari tindak kejahatan. Sebab tindak kejahatan masih ada, seperti perlakuan dari sopir taksi gelap. Atau bahkan ketika sampai di kampung halaman pun masih terdengar para TKI ini dipermainkan oleh tukang ojek.
Dalam kesempatan dialog tersebut, seorang gadis asal Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) yang baru tiga bulan tiba di Indonesia menuturkan kembali pengalamannya sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di sebuah keluarga di negara Kuwait.
Evi, demikian nama gadis yang dengan lugasnya bercerita dari awal kedatangannya di Kuwait hingga ia kabur dari rumah majikannya, saat si majikan laki-laki memintanya untuk menjadi istri keduanya. Tinggal di penampungan di KBRI setempat selama empat bulan, tidak lantas membuatnya tenang, karena menurutnya, banyak oknum KBRI yang 'memanfaatkannya' untuk dijual kembali kepada laki-laki hidung belang.
"Karena tidak mau melayani, saya pernah ditonjok oleh oknum KBRI itu. Akhirnya saya pun memilih bekerja memelihara anjing, memberi makan tikus dll., supaya saya punya sedikit uang," terang Evi.
Pada acara yang dihadiri oleh ratusan pengurus dan anggota Fatayat NU dari Kota Bogor, Kab. Bogor, Kab. Cianjur, Kota Sukabumi dan Kab. Sukabumi itu, Evi berkata pula bahwa ia sempat dipenjarakan selama 20 hari di penjara Kuwait.
"Dalam penjara ternyata ada 3.000 orang lebih TKW (tenaga kerja wanita, red) asal Indonesia. Bahkan banyak di antaranya yang mempunyai anak," jelas Evi.(D-27)*** http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/12/0105.htm _________________________________________________________________

Maraknya TKW yang jadi korban pemerkosaan di Timur Tengah

Masih banyak orang Indonesia tak percaya bahwa cukup banyak TKW yang menjadi korban pemerkosaan di Tanah Arab sana. Mereka menganggap orang Arab itu seiman dan masih kerabat Nabi, jadi tak mungkin melakukan perbuatan senista itu. Walau ada beberapa koran yang menuliskan tentang kejadian itu, mereka masih juga tak yakin. Berita itu ia anggap sebagai propaganda Barat saja untuk memojokkan Islam.
Contohnya ada seorang milister bernama A. Nizami. Dia anggota milis PPIINDIA dan beberapa milis lainnya. Ia juga menjadi moderator milis Ekonomi-Indonesia. "Apakah bulan ini ada TKW yang diperkosa di Arab? Tidak! Jika ada, pasti media massa yang didominasi orang kafir ramai memblow-upnya," tulisnya. "Jadi TKW yang diperkosa di Arab tidak lebih dari 3 orang per tahun," begitu ia berkomentar dengan entengnya. Entah darimana ia tahu angka itu. Rudapaksa seksual tersebut umumnya dilakukan oleh sang majikan atau anak majikan. Hanya TKW yang pemberani mau melaporkan ke polisi atau KBRI. Sebagian lagi takut karena kerap terjadi malah dia yang ditangkap. Dilaporkan juga ada oknum-oknum di KBRI yang malah menjajakan TKW kepada lelaki-lelaki Arab.
Sebenarnya isu ini amat menarik buat para jurnalis yang ingin melakukan pelacakan dan peliputan secara meluas. Coba luangkan waktu sejenak jalan-jalan ke Sukabumi dan kota-kota kecil lainnya di Pulau Jawa yang sudah tahunan menjadi pemasok TKW. Di perkampungan itu bakal kita temui para remaja dan anak-anak berwajah kearab-araban. Padahal ibunya ya berwajah khas Indonesia.
Kalau untuk meliput langsung ke Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya mungkin agak repot ya, karena sistem pemerintahannya amat tertutup. Buat teman-teman yang pernah mukim di Arab Saudi atau Kuwait dan negara-negara Arab lainnya, tahukah Anda tentang kondisi kebebasan pers disana?
Salam reja_________________________________________________________________

Friday, August 7, 2009

Membuat Prediksi Penempatan TKW

Terkadang heran dengan apa yang telah kubaca dari berbagai media baik elektronik ataupun tulis dengan masalah TKW (Maaf saya memakai bahsa itu karena bagaimanapun orang tua TKW atau kebanyakan dari TKW tidak familiar dengan bahasa migrant ataupun women worker) yang tidak kunjung beres ataupun ada regulasi yang melegakan atau membuat perasaan aman semua pihak.Berbagai regulasi entah itu terburu buru atau regulasi kagetan sebagai pendigin kegelisahan para pemerhati atau LSM yang jelas keadaan tidak seindah regulasi yang dibuat.Coba saja lihat regulasi tentang PJTKI yang seolah olah melindungi TKW dari mulai penampungan sampai kembali ketanah air tetap saja mereka para PJTKI tidak bisa melindungi para TKW yang mereka himpun.Regulasi kepulangan di pintu III tetap saja menjadi ladang perahan duit para oknum dari TKW yang pulang.Peraturan baru tentang uang saku TKW yang ke timur tengahpun menjadi arena pemerasan para saudara TKW dan sponsor.2 juta rupiah uang saku hanya menjadi uang saku keluarga yang ditinggalkan.
Berbagai fasilitas untuk menjaring keberadaan TKW dengan segala permasalahannya telah dibangun pemerintah tapi terlupakan untuk meregulasi orang orang yang menjadi operator dari peraturan tersebut sehingga pengawasan terhadap TKW kembali diabaikan.Tanpa diabaikanpun regulasi tersebut kurang menguntungkan bagi para Tkw atau pemerintah apalagi dengan penyelewengan dan kelalain para petugas lapangan maka semakin terlihatlah regulasi tersebut menjadi sia sia atau kurang berguna.Sungguh aneh ketika bapak mentri mengatakan dalam sebuah acara di televisi SCTV mengatakan bahwa sektor informal seperti TKW sulit diprediksi keadaannya saat para TKW ditangan para majikan dan tidak bisa mencegah keberadaan mereka untu bekerja.Baru saja pemerintah mengatakan tidak mengirim TKW ke malaisia yang artinya pemerintah mampu memprediksi keadaan mereka nanti dengan melihat angka angka korban saat ini.Tetapi kenapa angka angka korban dan type kasus para TKW di Timur tengah tidak diperlakukan sama padahal LSM migrant care for Indonesia menyodorkan angka 36 % bermasalah.
Prediksi tersebut bisa lebih akurat jika pemerintah mau mendata dan tidak menutup mata berapa orang perhari,perminggu,perbulan dan pertahun para TKW yang masuk di pintu III bermasalah.Berapa jumlah yang pulang menggendong anak,berapa jumlah mereka yang hamil,berapa jumlah mereka yang lebam atau penyiksaan fisik,berapa jumlah mereka yang pulang tanpa bayaran,berapa mereka yang pulang dengan deportasi.apakah betul kata pak mentri kalu mereka berangkat legal cepat terpantau.
Lebih hebat lagi kalau pemerintah mau memberikan mereka semacam kuisioner yang menggambarkan keberadaan mereka selama bekerja sebenarnya.Coba sesekali Pak mentri sidak ketika mereka ada dipenampungan toh tidak semua para TKW atau para PJTKI hapal wajah pak mentri,Coba pak mentri sidak ketika mereka berada di pintu III ketika pulang sampai mereka ada dirumah berapa uang yang mereka berikan kepada para petugas.Maaf ya pak ini bukan ngelunjak karena ada beberapa pembaca dibeberap situs yang mengatakan bahwa banyak laporan palsu atau dibuat buat LSM.Percayalah pak mentri akan kaget.
Diatas beberapa saran untuk memprediksi yang jumlahnya sangat sumir tetapi beberapa jumlah yang cukup besarpun bisa dikumpulkan seperti jumlah 460 TKI yang harus didportasi dari Yordan,500 orang yang berada dikolong jembatan jedah ribuan orang yang berada di tahana arab saudi atau beberapa ribu orang yang berada di kantor perwakilan pemerintah disana.
Nah yang terahir dari pada berbeda pendapat dengan para aktivis LSM lebih baik kumpulkan data mereka tapi jangan sering sering rapat dengan mereka nanti rapet.Sya kira data mereka bisa dilihat keakuratannya jangan percaya begitu saja para petugas disana mereka juga kekurangan tenaga mungkin.Padahal para TKW sudah pada pegang HP kenapa tidak dimafaatkan saja untuk membantu para petugas.

Thursday, August 6, 2009

TKI TERLANTAR DI JEDAH

Berita derita TKI tak kunjung selesai dan tak akan selesai separti yang dikemukakan Pembicara dari Migrant care sebelum pemerintah meregulasi peraturan.Walau begitu Bapak Mentri Eman Suparno tetap dengan bangga dengan jumlah TKI yang mencapai 6 juta orang .
Halimah kembali menjadi pahlawan devisa setelah gugur mengais devisa.Gambaran hiruk pikuk kepulangan TKI di bandara menyembunyikan wajah wajah sedih dan malu beberapa TKW yang pulang dalam keadaan hamil dan daintaranya pulang dengan mengendong bayi mungil berparas timur tengah mereka tidak seperti mbah surip dalam video tak gendong yang melantunkan keceriaan.
Belum lagi kita dengar TKI yang di Yordania belum bisa dipulangkan, kembali kita terperangah melihat kenyataan para warga indonesia yang berstatus TKI terlantar dalam jumlah yang cukup besar berada dikolong jembatan di Jedah.Jumlah mereka sekitar 400 orang.Anehnya perwakilan Konjen RI mengatakan telah melihat mereka dari kejauhan memantau pergerakan mereka.Dan juga mengatakan mereka ingin seperti itu .Lebih jauh dengan dalih kesulitan pengurusan dan seat yang penuh sehingga mereka sulit dideportasi.seyogyanya kalau Konjen tahu seperti itu mengapa mereka tidak diperlakukan seperti manusia tetapi seperti kambing yang dipanjang menjelang hari raya iedul qurban.Tidakah pemerintah sanggup melindungi mereka lebih layak.Seharusnya dipertanyakan keberadaan Konjen seperti itu karena untuk apa kalau mereka baik baik saja pemerintah (kata EMAN SUPARNO) mengirim delegasi untuk mengurus mereka.
Nasib TKI seperti itu sebenarnya tidak hanya di Jedah yang sengaja diantara mereka mencari tempat berlindung teraman dari pada di culik dan dijual sebagai pelacur oleh para sopir dan mucikari yang notabene mereka juga orang Indonesia begitu banyak dikatakan oleh teman kita yang pernah melihat langsung nasib mereka yang menderita.
Tindakan berkumpul seperti mereka merupakan pertahanan diri secara berkelompok dan dengan demikian harus dipertanyakan mengapa mereka tidak minta perlindungan Konjen , aneh kan ada apa dengan konjen RI

Tuesday, August 4, 2009

Pay per click 2008: masih milik adsense


Pay per click 2008: masih milik adsense
.fullpost{display:inline;}
Ayo adsense maniak, bagaimana? Ada peningkatan gak jumlah klikkannya? Dimana yang masih menjadi ganjalannya? Ayo...harus semakin rajin buat artikelnya untuk gaet pengunjung sebanyak-banyaknya. Kalau anda jeli, setujukah anda kalau bisa kami katakan bahwa bisnis internet 2008, khususnya dibidang pay per click (PPC) masih menjadi milik adsense? Ya, terus terang, adbrite iklan PPC textnya sulit muncul, bidvertiser stok iklannya terbatas, widgetbucks jatuh bangun, shopping ads cuman dari US doang, apalagi PPC yang bisa diandalkan? Chitika? TLA? Buktinya sampai sekarang kami masih ditolak sama TLA. Terus ada TNX yang sejenis TLA, tapi bagi para pengguna blogspot, apa harus ikut transmigrasi pindah ke wordpress? Yah...dipikir-pikir begitu, enggak gampang juga nyari PPC yang semudah dan sebagus adsense.Kalau pengunjung blog kita masih sedikit (dibawah 300 pengunjung per hari), rasanya masih cukup sulit nyari duit pake cara lain selain PPC google adsense. Misalnya, bikin direct advertising (pasang iklan secara langsung tanpa perantara), siapa yang mau pasang iklan di blog yang sepi pengunjung? Terus, berapa waktu yang terbuang menunggu orang yang mau menjadi advertiser di blog kita? Yah...salah satunya sistem seperti itu ada pada adbrite. Welll....mendingan sekarang mulai fokus lagi ke adsense, sekarang advertiser dari indonesia sudah mulai lumayan banyak, adsense indonesia 2008 harus semakin kreatif. Yuk, cari duit dengan cara yang benar, jangan sikut-sikutan

Adsense for Feeds: Layanan baru dari google adsense


Adsense for Feeds: Layanan baru dari google adsense
.fullpost{display:inline;}
Ada 1 lagi layan baru dari google adsense setelah adsense for content, adsense for search, dan adsense for referrals, yaitu adsense for feeds. Coba saja buka account google adsense anda dan lihat disana, adsense for feeds sudah terpasang di account anda. Untuk bagaimana cara kerjanya adsense for feeds ini, kami juga belum tahu karena baru sedang mencoba, sama-sama lagi belajar, untuk itu mari kita pelajari bersama seperti apa cara kerja adsense for feeds ini. Kalau ada yang sudah tahu cara kerjanya, silakan post comment di blog ini, biar infonya berguna kepada pembaca yang lainnya.

Untuk Google Adsense, Lebih Baik Template 2 Column Atau 3 Column?


Untuk Google Adsense, Lebih Baik Template 2 Column Atau 3 Column?
.fullpost{display:inline;}
Artikel kali ini simple aja,,,dan dibutuhkan pemikiran yang realistis saja, bahwa untuk blog dengan template yang terlihat simple (2 column), seperti blog kami yang lain disini dan blognya master blogger kita yang katanya memang narcis ..he..he..blog-blog tersebut memiliki tampilan theme (wordpress disebut theme, bukan template) yang simple, dengan tata letak menu seperti kategori, arsip, recent post, hanya disidebar sebelah kanan. Hal tersebut tidak perlu diperhatikan, karena yang terpenting sekarang kita bertujuan untuk meningkatkan earnings dari suatu program pay per click seperti Google Adsense atau Chitika. Abaikan kategori, arsip, dan tetek bengeknya, dan ganti dengan lokasi Google Adsense atau Chitika. Kemungkinan besar akan dapat klik yang lebih banyak daripada template yang terlihat ramai dengan suasana yang luas dan banyak iklan. Karena? Pandangan mata seseorang akan lebih fokus dengan template kecil dan simple yang jarang dihiasi button-button “peramai” blog ataupun banner-banner lainnya. Kalau dijalan raya kebetulan anda lihat seorang wanita yang sangat cantik (kulit mulus, payudara besar, dsb), sedangkan suasana dijalan saat itu sepi dan jarang kendaraan lewat, maka pandangan mata anda akan lebih sering tertuju kepadanya, kepada seseorang wanita cantik yang belum anda kenal asal-usulnya. Ilustrasi lainnya, jalan raya sedang sepi, tiba-tiba didepan anda ada mobil VW tahun 75 yang antik dan unik, maka mata anda akan lebih sering tertuju kepada benda itu karena disekitar anda tidak ada mobil lain. Maksud-nya seperti itu.Untuk Template 3 Column, memang tidak ada masalah, dan harus diakui, kalau anda gemar memasang widget-widget “edan”, template jenis ini paling cocok untuk anda. Tapi, dari logika sederhana ilustrasi tadi,,,suatu fokus pandangan mata seseorang akan mudah “berlari-lari” ke sesuatu hal / benda yang Ia rasa menarik untuk dikunjungi. Bisa saja visitors akan mengklik banner project wonderful anda yang dhiasi foto-foto bintang-bintang Hollywood ketimbang iklan GA anda? Bisa saja pengunjung blog anda lebih tertarik “mengubek-ubek” widget blogger buster anda yang terlihat “menantang” daripada mengklik iklan Chitika eMinimals anda? Bisa saja pengunjung blog anda lebih tertarik “melihat” foto-foto koleksi flick anda yang “agak berani” ketimbang mengklik iklan Chitika Premium Ads anda.Intinya,,,,buat prioritas untuk apa fungsi sebenarnya blog anda, apakah untuk widgetisasi, monetisasi, atau sekedar pemandangan indah. Idealnya, kalau anda sangat fokus untuk mengejar earnings dari program-program pay per click macam GA atau Chitika, lebih baik gunakan template yang simple, clean, mudah dilihat (textnya) dan tidak acak-adut dengan widget-widget “peramai” blog. Seperti ilustrasi tadilah gampangnya,,,,,melihat iklan dijalanan yang sepi lebih mudah ketimbang melihat iklan diantara puluhan baliho jalan. Begitu kan maksudnya???Maksud kami lebih memilik template dengan 2 column karena untuk meminimalisasi kemungkinan “bertambahnya” widget-widget dari pihak ketiga yang secara sadar atau tidak telah anda pasang sehingga iklan PPC anda menjadi kurang terlihat. Dan kemungkinannya lebih besar jika template yang digunakan anda hanya 2 column karena anda secara otomatis akan merasa sedikit risi dengan memasang “widget-widget” ditemplate blog anda yang terlihat kecil dan sempit. Maka secara lebih masuk akal kalau anda hanya memasang iklan-iklan PPC ditemplate yang sempit dan kecil ketimbang memasang widget yang tidak bisa menghasilkan earnings. Begitu kan maksudnya??? Kalau berbicara tentang widget yang bisa menghasilkan uang selain Google Adsense dan Chitka? Nanti mungkin lain waktu akan kami bahas juga,,,,bahwa ada beberapa widget yang bisa menghasilkan uang selain dari sistem Pay Per Click dan CPM.

Meningkatkan performa adsense dengan iklan didalam postingan


Meningkatkan performa adsense dengan iklan didalam postingan
.fullpost{display:inline;}
Yup, lagi-lagi membicarakan adsense. Ini cuman mau kasih tahu aja, setelah domain kami dengan mengusung tema Visit Indonesian: Tourism and Information memakai gebrakan baru dalam meletakkan iklan adsense dan eksperimen tersebut mulai menunjukkan hasil yang masih boleh dibilang "baru mulai", tapi udah boleh diputuskan, bahwa peletakkan iklan adsense disuatu blog mempengaruhi earnings pendapatan kita yang lumayan besar. Kalo anda biasa dapat earnings dari adsense dengan mengandalkan klik per hari dengan 1-5 klik, maka dengan cara seperti ini bisa menjadi 2 kali lipatnya atau bahkan lebih. Menarik kan? Ya, cukup menarik, karena earnings adsense kita akan lebih meningkat daripada biasanya.Yang cukup berpengaruh adalah jumlah page views blog / web anda, dan ini bisa dimanfaatkan dengan peletakkan iklan adsense didalam setiap postingan. Semakin tinggi suatu page views blog / website, maka dengan peletakkan iklan adsense didalam postingan akan semakin meningkatkan pula peluang mendapatkan klik yang lebih banyak. Coba diurut kembali, semakin tinggi page views kan berarti semakin banyak orang yang melihat-lihat setiap isi artikel suatu blog, dan bukan tidak mungkin iklan yang udah terselip masuk ke dalam artikel-artikel yang dibaca banyak visitors itu di klik orang lain (baca: visitors) karena menarik dan diketahui. Ya, pengunjung tahu bahwa iklan yang ada dipostingan tersebut menarik dan langsung mengkliknya, lain jika pengunjung cuman baca isi content saja tanpa melihat iklan (dalam hal ini visitors tidak melihat adanya iklan yang menarik). Paham maksudnya?Untuk teknisnya, bisa baca ke rekan-rekan blogger-blogger hebat lainnya, kalo anda pengguna wordpress.org atau istilah lainnya hosting sendiri dengan platform engine wordpress, bisa masuk ke blognya kang kombor, dan untuk pengguna setia blogspot (seperti kami-kami ini), bisa baca disini, selamat mencoba, semoga sukses dengan adsensenya.NB: Kami sudah coba kedua cara diatas dan berhasil. Contoh blognya bisa dilihat disini dan disini.http://giredo.blogspot.com/2008/09/meningkatkan-performa-adsense-dengan.html

Friday, July 17, 2009

Harapan untuk BMI

Kabar bagus buat bmi terutama yang di malaysia.Satu chanel tv sudah melakukan tayangan dari seorang ex migrant bercerita tentang masa masa menjadi tkw di malaysia .Bagaimana dia berjuang untuk melarikan diri dan berhasil.Pengalaman tyersebut membuat kita harus melihat lagi kinerja pemerintah dan lembaga resmi untuk tidak hanya mencari keuntungan dari para BMI.Seperti pak komarudin kapan atuh mau direvisi tuh undang undang nya katanya yang terbaru malah merugikan.jangan jangan nanti undang undang nya hanya ganti pasal dan tahun.
Juga jadi penggerak bagi para aktivis bahwa suara anda jangan jadi bacaan tapi jadi perbaikan buat pemerintah.
Ayo para penyedia media yang lebih gencar tayangannya .Semoga produk tayangan tentang TKI jadi resep penolong buat Para BMI dan jadi resep obat ngelamun atau obat bohong pemerintah yang suka dia dengan data sebenarnya.amiiin

SUAMI : Suami berarti seorang laki laki yg memiliki istri.menjadi suami berarti menjadi seorang laki laki yang berpasangan dengan seorang perempuan yg disebut istri.menjadi suami ternyata tidak sederhana dan semudah yg dibayangkan atau diucapkan .menjadi seorang suami berarti menempatkan diri dan membentuk sikap sipat dan perilaku seorang lelaki yg terikat seorang perempuan.sebagai suami berarti juga membentuk mendampingi mengajar menjaga dan menapkahi seorang istri.

CINTA - Ada pengorbanan untuk cinta.sama seperti pengorbanan untuk mendapat sesuatu.terkadang harus kita korbankan hal yg paling kita lindungi atau paling kita syg. Perasaan harta tenaga terkadang keimanan menjadi tumbal keinginan untuk dikorbankan.dua keinginan yg berbeda selalu menjadi sifat manusia.baik dan benar .halal dan haram.suatu saat nafsu memutar balikan keadaan membutakan kehalalan menulikan kebenaran karena pada saat yg sama hati yg penuh nafsu jahat akan mencuci pikiran bersih menjadi kotor.dan membenarkan sesuatu yg salah menjadi sah.karena saat itu keimanan akan yg kuasa terlupakan terhalang penglihatan pendengaran dan bisikan duniawi..tipisnxa batas yg benar dan salah hanya akan nyata bila dilihat didengar dirasakan dan dipikirkan oleh kebenaran yang diajarkan sang pencipta yg dinamakan syariat yg diimani dengan keyakinan yg dalam tanpa dibantah oleh aqli yg terbatas .karena aqli manusia sangat rapuh terpedaya oleh hati dan indra duniawi.begitu pula hati dan indra mahluq ini begitu mudah diperdaya aqli yg sempit.al khaliq dengan aturannya bukan hanya untuk diimani tapi juga sebagai mahluq kita hanya tunduk akan perintah dan laranganya.banyak muslim percaya akan 6 kewajiban iman tetapi tidak percaya dengan aturannya.Al khaliq mencipta manusia berpasang pasangan tentunya ada aturan yg harus ditaati.ada larangan yg harus di patuhi walau bertentangan dengan hati dan pikiran.tapi itulah yg harus kita jalani sebagai mahluq

Selamat jalanKEKASIHKU,CINTAKU,Kekasihku
Jalan ternyata masih panjang
Kalau saja ada jalan terbaik untuk kita
Rintangan itu pasti kuterjang
Demi cinta kita yang telah tercipta

Kekasihku jangan kau tengok lagi kebelakang
seperti kau lakukan terhadap lelaki jahanam
kekasihku jangan kau tengok lagi kesamping
Seperti kau terjaga dari lelaki berhati maling



Ku tau kau menghindar dan berlari
Dari nyamuk nyamuk penghisapdarah
Dari semut semut penjilat gulamu
Dari rayap rayap perusak hatimu


Berhentilah berlari kekasihku
Aku kan melindungi dirimu
Cukupkan tangis dan desahmu yang tersisa
Jalanlah bersamaku ketujuan suci kita


Kekasihku kubekali engkau dengan cinta suciku
Kekasihku kusertai engkau dengan ketulusanku
Cintaku mendampingi cintamu
Beriring doa pada illahi


Ya ROBBi berilah kami kekuatan iman kepadamu
Ya ROBBi berilah kami kekuatan untuk selalu setia
Ya ROBBI berilah kami kekuatan saling menyayangi
YA ROBBI berilah kami kekuatan untuk bersatu


Kekasihku jangan pernah lengah untuk melangkah
Kuatkan hatimu dengan istigfar
Kekasihku jangan pernah menyerah
Tetapkan hatimu dengan doa dan tawakal


untuk kekasihku tercinta
maafkan coretan ini terlambat
doaku sejak awal untukmu

Tuesday, July 14, 2009

PERLINDUNGAN TKI

13 Juli 2009

Arab Saudi Sahkan UU untuk Perangi Perdagangan Manusia
14/07/2009
Riyadh, CyberNews. Arab Saudi, Senin, telah mensahkan undang-undang untuk memerangi perdagangan manusia setelah mendapat kecaman dari sekutu pentingnya AS dan kelompok hak asasi manusia.Menurut perundangan yang telah disetujui kabinet itu, para pedagang akan menghadapi hingga 15 tahun penjara atau 1 juta riyal (266.700 dolar) denda atau keduanya, demikian kantor berita resmi SPA memberitakan.Undang-undang tersebut juga menghasilkan badan untuk memerangi perdagangan manusia dan membantu kepulangan korban ke negara mereka atau tinggal di kerajaan itu.Tahun lalu, Deplu AS memeringkat Arab Saudi bersama dengan rekan negara teluknya Qatar, Kuwait dan Oman di antara negara-negara yang paling buruk dalam memerangi pedagangan manusia.Sejak 1970-an para pekerja asing telah membentuk tulang punggung ekonomi negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia.Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan banyak dari para pekerja itu yang telah dieksploitasi oleh para pedagang yang membawa mereka ke kawasan tersebut dengan janji-janji palsu mengenai upah dan keuntungan, sementara mereka hanya memiliki beberapa hak dan tergantung pada majikan mereka pada saat tinggal mereka di negara-negara itu.Sekitar 7 juta dari 25 juta penduduk Arab Saudi adalah orang asing.Negara Teluk lainnya seperti Oman, Bahrain atau Uni Emirat Arab telah mensahkan undang-undang untuk memerangi perdagangan manusia.
(Ant /smcn)
Diposkan oleh The Institute for Ecosoc Rights di 19:38

Arab Saudi Sahkan UU untuk Perangi Perdagangan Manusia

13 Juli 2009

14/07/2009
Riyadh, CyberNews. Arab Saudi, Senin, telah mensahkan undang-undang untuk memerangi perdagangan manusia setelah mendapat kecaman dari sekutu pentingnya AS dan kelompok hak asasi manusia.Menurut perundangan yang telah disetujui kabinet itu, para pedagang akan menghadapi hingga 15 tahun penjara atau 1 juta riyal (266.700 dolar) denda atau keduanya, demikian kantor berita resmi SPA memberitakan.Undang-undang tersebut juga menghasilkan badan untuk memerangi perdagangan manusia dan membantu kepulangan korban ke negara mereka atau tinggal di kerajaan itu.Tahun lalu, Deplu AS memeringkat Arab Saudi bersama dengan rekan negara teluknya Qatar, Kuwait dan Oman di antara negara-negara yang paling buruk dalam memerangi pedagangan manusia.Sejak 1970-an para pekerja asing telah membentuk tulang punggung ekonomi negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia.Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan banyak dari para pekerja itu yang telah dieksploitasi oleh para pedagang yang membawa mereka ke kawasan tersebut dengan janji-janji palsu mengenai upah dan keuntungan, sementara mereka hanya memiliki beberapa hak dan tergantung pada majikan mereka pada saat tinggal mereka di negara-negara itu.Sekitar 7 juta dari 25 juta penduduk Arab Saudi adalah orang asing.Negara Teluk lainnya seperti Oman, Bahrain atau Uni Emirat Arab telah mensahkan undang-undang untuk memerangi perdagangan manusia.
(Ant /smcn)
Diposkan oleh The Institute for Ecosoc Rights di 19:38

400 TKI di Yordania akan Dipulangkan

08 Juli 2009


Kamis, 2 Juli 2009
Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 400 tenaga kerja Indonesia bermasalah yang ada di Yordania akan dipulangkan ke Tanah Air pertengahan Juli ini setelah Pemilihan Presiden.Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania, Zainulbahar Noor, di Kantor Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Kamis, mengatakan, para TKI yang akan dipulangkan itu adalah mereka yang masuk secara ilegal, korban penyiksaan, tinggal melewati batas, terjerat kasus hukum, dan melarikan diri dari majikannya."TKI yang dipulang tahap selanjutnya nanti sudah mendapat persetujuan pemerintah Kerajaan Yordania, tanpa membayar denda," kata Zainulbahar ketika mendampingi 24 TKW bertemu dengan Menakerstrans Erman Suparno.Sementara Menakertrans mengatakan, untuk memberikan perlindungan kepada TKI kedepan, pemerintah Indonesia dan Yordania telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai payung hukum melindungi kepentingan masalah TKI. Perjanjian itu di antaranya kemudahan dalam pengurusan visa, gaji yang sesuai standar, hak cuti dan libur."Jadi kedepan penempatan dan perlindungan tenaga kerja di Yordan kita bisa berjalan dengan baik," katanya.Sedangkan seorang TKW asal Nusa Tenggara Barat, Bidri Sahdan, mengaku keinginannya pulang ke Tanah Air karena telah menjadi korban kekerasan oleh majikannya."Saya sempat di rawat di rumah sakit setempat dan tangan serta bagian tubuh lainnya masih ada bekas siksaan," katanya yang sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Yordania sudah lebih lima tahun ini.Dia mengatakan, ingin bekerja di tempat asal saja serta berkumpul dengan keluarga, dan tidak ingin kembali bekerja ke salah satu negara terkaya di Timur Tengah itu."Biar tujuh turunan saya tidak akan bekerja ke sana (Yordan) lagi," katanya dengan perasaan marah.Para TKW yang di pulangkan tahap pertama itu segera dikembalikan ke daerah masing-masing di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, dan Jawa Tengah.(*)
COPYRIGHT © 2009
Diposkan oleh The Institute for Ecosoc Rights

UNI EMIRAT ARAB Tiap Hari TKI Berdatangan

08 Juli 2009


KOmpas Cetak
Jumat, 3 Juli 2009
Ada yang bilang Indonesia merupakan surga dunia dengan segala keindahan alamnya. Namun ironisnya, di Dubai, Uni Emirat Arab, Indonesia lebih kuat dikesankan sebagai negeri bencana dan gudang TKI daripada kehebatan pariwisatanya.
Kesan itu antara lain terungkap dari obrolan ringan Kompas dengan seorang petugas di Dubai International Convention and Exhibition Centre, Uni Emirat Arab, awal Mei lalu. Percakapan itu berlangsung sesaat sebelum pembukaan Arabian Travel Market (ATM) oleh Chairman dan Chief Executive Emirates Airlines Yang Mulia Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum. Begitu mengetahui Kompas dari Indonesia, sang petugas langsung menanyakan perihal gempa bumi yang terjadi di Indonesia belum lama ini.
Begitu pula ketika Kompas melihat-lihat suasana salah satu sudut kota Dubai pada malam hari dalam perjalanan dengan taksi menuju hotel. Sang sopir taksi mengakui, yang dia tahu tentang Indonesia adalah negeri yang sering ditimpa bencana. Ada juga yang mengaku pernah berwisata ke Indonesia, tetapi umumnya yang dikenal sebatas Jakarta, Bandung, dan Bali.
Director of Sales Le Grandeur Mangga Dua Jakarta Jamal Muhamad, yang turut dalam rombongan Indonesia mengikuti pameran pariwisata di ATM 2009, menyatakan, masyarakat Timur Tengah, termasuk Dubai umumnya, mengenal Indonesia sebagai negara yang sering dilanda bencana. Hal itu karena mereka kerap mendapatkan informasi, seperti dari CNN, menyangkut Indonesia, terutama ketika terjadi bencana.
Jarang ditayangkan iklan soal pariwisata Indonesia di CNN. Itu berbeda dengan Malaysia, misalnya, yang justru gencar beriklan di CNN mempromosikan pariwisatanya dengan slogannya, Malaysia Truly Asia.
"Saya sering berbincang-bincang dengan orang-orang di Dubai ketika saya mencoba mempromosikan Indonesia. Mereka umumnya belum tahu banyak soal Indonesia. Yang mereka tahu berita dari CNN kalau di Indonesia sering terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan kemacetan," kata Jamal.
Konsul Sosial Budaya RI di Dubai Yana Rudiyana mengatakan, Indonesia juga lebih akrab dikenal di mata masyarakat Dubai sebagai negara yang banyak mengirim TKI, dalam hal ini tenaga kerja wanita (TKW).
TKW yang dikirim ke Uni Emirat Arab umumnya sebagai pembantu rumah tangga yang sekarang bahasa kerennya penata laksana rumah tangga. Maaf, hal ini bukan bermaksud mengecilkan peran TKI. Bagaimanapun TKI juga berperan penting dalam penerimaan devisa yang tidak sedikit. Namun, juga disayangkan, Indonesia yang memiliki kekayaan pariwisata luar biasa ternyata lebih dikenal sebagai negara pengirim TKI.
Menurut Yana, jumlah TKI saat ini di Uni Emirat Arab berkisar 50.000 orang. Tiap hari TKI yang masuk ke Dubai lebih kurang 50 orang. "Yang rawan kalau terjadi kasus TKI bermasalah. Bagaimanapun mereka menyandang status sebagai warga negara Indonesia. Repotnya, kalau banyak TKI bermasalah, perilaku mereka buruk, lalu dianggap secara umum orang-orang Indonesia seperti itu. Hal ini tentu kurang menguntungkan untuk kampanye pariwisata Indonesia," kata Yana.
Perlakuan majikan
Di satu sisi, memang ada TKI kabur dari majikan terkadang karena perlakuan majikan yang tidak manusiawi ataupun beban kerja melampaui batas. Akan tetapi, ada pula TKI yang kurang terampil dalam bekerja dan kemampuan berbahasa Inggris amat minim sehingga komunikasi dengan majikan terganggu.
Selain itu, ada pula memang TKI yang kabur dari majikan tanpa alasan yang jelas. TKI bermasalah itu umumnya oleh sang majikan dilaporkan kepada pihak imigrasi, kemudian TKI dimaksud masuk dalam daftar hitam, lalu dideportasi.
"Oleh karena itu, bagi departemen terkait kiranya menjadi perhatian agar TKI yang dikirim benar-benar selektif sehingga keberadaan TKI di luar negeri secara tidak langsung turut membawa citra positif tentang Indonesia," kata Yana.
Kondisi demikian tentu memerlukan perhatian Pemerintah RI, khususnya dalam mengangkat citra positif pariwisata Indonesia, terutama di kawasan Timur Tengah. Apalagi tema pariwisata Indonesia tahun 2009 adalah wisata bahari (marine) dan kegiatan pertemuan, perjalanan insentif, konvensi, dan pameran (MICE).
Begitu banyak kegiatan wisata bahari yang bisa dilakukan, antara lain selam, selancar, layar, dayung, memancing, renang, dan ski air. Banyak pula ikon wisata bahari di Indonesia—sebutlah seperti Bali, Bunaken (Sulawesi Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat), Kepulauan Raja Ampat (Papua Barat), maupun Pulau Komodo (NTT)—yang tak hanya menawarkan satwa langka di dunia, tetapi juga menyuguhkan keindahan taman laut yang memesona.
Sementara itu, untuk kegiatan MICE hingga konferensi tingkat internasional pun, Indonesia telah siap. Selain banyak gedung konvensi, pameran, dan hotel mewah, Indonesia juga memiliki fasilitas MICE yang representatif. Sebut saja salah satunya Sentul City Convention Centre berkapasitas 10.000 tempat duduk, yang resmi dibuka pada Maret, dirancang khusus untuk pertunjukan sekaligus konferensi.
Apa yang telah dirancang pemerintah lewat tema marine dan MICE untuk mengundang sebanyak-banyaknya wisatawan mancanegara ke Indonesia tidak akan optimal kalau promosi lemah. Apabila citra pariwisata Indonesia yang diharapkan elegan dengan hasil spektakuler, tentunya modal untuk promosi juga harus spektakuler. Berdasarkan data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI tahun 2007, anggaran promosi pariwisata Indonesia di lingkungan Asia Tenggara saja berada di urutan ke-4, yaitu sebesar 15 juta dollar AS. Anggaran promosi terbesar adalah Malaysia 100 juta dollar AS, kemudian Singapura 90 juta dollar AS, dan Thailand 85 juta dollar AS.
Indonesia memiliki potensi pariwisata yang begitu besar. Namun, ironisnya—setidaknya di Dubai, Uni Emirat Arab—Indonesia ternyata lebih dikenal sebagai negeri bencana serta gudangnya TKI.
Mungkin perlu ada yang membisikkan ke telinga presiden sekaligus meyakinkan anggota DPR supaya dana promosi pariwisata Indonesia dinaikkan lagi karena tujuannya juga untuk membentuk citra positif Indonesia sebagai surga pariwisata dunia. (Samuel Oktora)
Diposkan oleh The Institute for Ecosoc Rights di

Terjadi Lonjakan TKI Bermasalah di KBRI Kuwait

12 Juli 2009


Jumat, 10 Juli 2009 Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta untuk memberi perhatian serius pada program penempatan TKI yang bekerja di Kuwait karena saat ini terdapat lonjakan TKI bermasalah di penampungan di KBRI, yakni mencapai 600 warga, sebelumnya sekitar 300-400. "Saya meminta pemerintah segera menghentikan penempatan agar tidak terjadi akumulasi masalah, lalu segera mengirim utusan setingkat menteri untuk memperbaharui nota kesepemahaman (MoU) bagi kedua negara," kata Ketua Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Yunus M Yamani di Jakarta, Jumat. Sebelumnya Menakertrans Erman Suparno mengatakan penyelesaian TKi bermasalah di Kuwait menjadi prioritas utama setelah Depnakertrans menandatangani pembaharuan MoU dengan Jordan dan sedang merintis MoU baru dengan Malaysia. "Saya sudah meminta Dirjen Binapenta (Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja) Depnakertrans untuk melakukan pendekatan dengan Kedubes Kuwait di Jakarta. "Kita kulonuwun dulu agar pembicaraan lanjutan bisa lancar," kata Erman. Diakui permasalahan TKI di Kuwait cukup serius, karena angka TKi bermasalah cukup tinggi. "Bagi saya, satu warga saja bermasalah sudah menjadi keprihatinan, karena menyangkut hak-hak warga sebagai manusia yang harus dilindungi," kata Menteri. Sebelumnya, pada kesempatan berbeda Erman mengatakan bahwa terjadi transisi pemerintahaan di kerajaan Kuwait sehingga Depnakertrans belum bisa menjalin hubungan dengan instansi yang menangani masalah ketenagakerjaan sana.Yunus mengatakan pemerintah sudah mengirim utusan untuk mengatasi TKI bermasalah di sana tetapi belum ada hasil yang signifikan, sementara majikan dan agensi dengan mudah memecat dan menawarkan TKI ke majikan atau agensi lain. "Belajar pada kasus Malaysia, sebaiknya pemerintah menghentikan secara total penempatan TKI ke Kuwait agar memberi efek jera bagi majikan dan agen dan memudahkan pemerintah RI untuk melakukan pembaharuan MoU yang pernah ada," kata Yunus. Mengenai penempatan TKI ke Malaysia yang hingga saat ini masih dihentikan sementara, Erman mengatakan penempatan akan dibuka kembali jika MoU yang saat ini sedang dibahas oleh kedua negara selesai. "Kita tidak mempunyai target. Yang jelas saat ini sedang dibentuk tim negosiator yang nantinya akan bekerja dalam "joint working group" (JWG) untuk membahas "review" MoU penenempatan TKI di Malaysia," kata Menteri. Setelah pembahasan JWG yang terdiri dari delegasi dari Indonesia dan Malaysia segera membentuk Komite Bersama (Joint Committee) yang akan memantau pelaksanaan pelayanan dan perlindungan TKI di Malaysia.Tugas dan fungsi dari komite bersama antara lain bertanggung jawab dalam perencanaan, pendataan dan memonitor pelatihan, evaluasi, bantuan hukum serta pemberian fasilitas pemulangan, jugapengurusan asuransi dan ganti rugi bagi TKI.(*)
Diposkan oleh The Institute for Ecosoc Rights di 20:23

0 komentar:

Monday, July 13, 2009

AREN MANIA

From kebunaren to the world
Oleh : Dian Kusumanto
Adalah Bapak Ir. HM Yadi Sofyan Noor, sang Ketua KTNA Provinsi Kalimantan Timur, yang juga sebagai Wakil Ketua HKTI Provinsi Kalimantan Timur, memang seorang tokoh pertanian yang sangat ulet. Pada Bulan Mei yang lalu Pak Ocop, begitu biasa kami memanggil, memesan kepada saya benih kecambah Aren dan bibit Aren yang siap tanam dalam jumlah yang cukup banyak. Sebagai seorang teman saya berusaha dapat melayani sebaik-baiknya, seperti juga yang saya lakukan kepada para pemesan bibit Aren lainnya.
Pada awal Bulan Juli ini, akhirnya kami bisa bertemu lagi secara langsung di Samarinda. Pada bulan April yang lalu kami juga sudah saling ketemu di Jakarta, pada saat ada acara Rapim KTNA. Mulai saat itulah kami terus berinteraksi khususnya tentang rencana pengembangan Aren di Kalimantan Timur. Beliau memang padat acaranya, sebagai seorang tokoh di Kalimanta Timur, Pak Ocop juga sebagai pengurus teras di DPP KTNA Pusat. Dari beberapa pemikirannya Pak Ocop juga sangat antusias untuk mengambil peran dalam program pengembangan Aren di masa yang akan datang.
Pernah ditanya oleh beberapa teman, kenapa kok mau menanam Aren? Pak Ocop cuma memberi gambaran yang ringan saja, yaitu bahwa sekarang ini lidi Aren, ijuk Aren sangat diminai dunia untuk aneka kerajinan, sapu, bahan industri dan aneka keperluan lainnya. Itu dari produk sampingannya saja, belum lagi yang utamanya yaitu nira yang setiap hari bisa disadap, bisa diolah menjadi Gula, Bioethanol, Bahan Obat-obatan, Bahan Industri Kecantikan, Aneka Minuman dan Makanan, dll.
Pak Ocop juga sangat yakin, sebab tanpa diperlakukan secara istimewa, bahkan petani membiarkan saja dan hanya mengambil hasilnya, kontribusi pohon Aren kepada petaninya sudah lumayan tinggi, apalagi kalau pohon Aren itu diperlakukan istimewa. Kelapa Sawit contohnya, karena dipiara dengan baik, dengan perkebunan yang baik dia juga dapat menjadi andalan keluarga. Apalagi Aren yang potensinya lebih hebat dari pada Kelapa Sawit. Tinggal bagaimana kita bisa memperlakukannya secara baik dan istimewa, agar Aren juga memberikan hasil yang istimewa. Karena itulah beliau bertekad agar Kalimantan Timur tidak ketinggalan untuk mengembangkan Aren, bahkan kalau bisa menjadi yang terdepan dalam pengelolaan kebun Aren yang modern.
Ada peluang yang sangat besar bahwa Kaltim menjadi pusatnya program pengembangan Aren, meskipun Kaltim selama ini tidak termasuk sentra tanaman Aren, namun Kaltim memiliki lahan yang sangat luas untuk terciptanya perkebunan Aren yang modern. Perkebunan Aren modern inilah yang akan dijadikan icon suatu daerah menjadi sangat diperhitungkan sebagai pusatnya program pengembangan Aren se Indonesia, bahkan dunia. From kebun Aren to the world. Mungkin begitu mottonya.
Pak Ocop memiliki langkah-langkah yan nyata dalam setiap usahanya. Pernah saya tawarkan untuk mengadakan sosialisasi tentang Aren di Kaltim, Pak Ocop memlih jangan dulu. ”Jangan dulu Mas Dian, itu nanti saja”. Kita tanam dulu di kebun kita sendiri dan menyiapkan pembibitan yang banyak. Sebab kalau nanti diseminarkan orang pada tertarik kemudian meminta bibit, kita nanti akan kebingungan. Sebaiknya kita mantabkan dulu riset-riset kita dan kita bangun dulu sistem pembibitan Aren yang mengacu pada GAP (Good Agriculture Practices) dengan skala yang cukup besar.
Ada peluang yang sangat besar bahwa Kaltim berpeluang dapat menjadi pusatnya program pengebangan Aren di Indonesia. Meskipun selama ini Kaltim tidak termasuk sentra tanaman Aren, namun Kaltim memiliki potensi lahan yang sangat luas untuk terciptanya perkebunan Aren yang modern. Perkebunan Aren Modern inilah yang akan dijadikan icon atau tolok ukur, apakah suatu daerah menjadi sangat diperhitungkan sebagai pusatnya program pengembangan Aren di Indonesia bahkan se dunia.
Pak Ocop memiliki langkah-langkah yang nyata dalam setiap usahanya. Pernah saya tawarkan untukmengadakan sosialisasi tentang Aren di Kaltim dengan cara mengadakan seminar-seminar, namun Pak Ocop memilih jangan dulu. Menurut Pak Ocop sebaiknya kita sebagai pemrakarsa ini mempeloporinya dengan menanamnya lebih dulu dan menyiapkan pembibitan yang banyak. Sebab kalau nanti seminar, orang kemudian banyak yang tertarik untuk mengembangkannya, kemudian meminta bibit, akan repot kalau bibitnya belum siap. Akan lebih baik menurutnya kalau kita mantabkan dulu riset-riset dan membangun sistem pembibitan Aren yang baik dengan skala yang cukup besar.
Penulis sangat menghargai pendapat Pak Ocop ini, karena memang beliau seorang yang dikenal ulet dan seorang pengusaha yang berhasil di Kaltim. Kebun buah-buahan Pak Ocop yang saya tahu saja ada sekitar 50 hektar, selain itu Pak Ocop punya kebun hortikultura yang terkelola dengan baik dengan jenis komoditi seperti lombok, tomat, semangka, melon dan lain-lain. Pak Ocop juga seorang produsen bibit kelapa sawit siap tanam yang cukup besar di Provinsi Kaltim. Mutu bibitnya sudah terkenal cukup baik diantara produsen bibit yang ada. Pengalaman di bidang perbibitan tanaman memang sudah lama ditekuninya, dulu beliau juga melayani berbagai bibit tanaman penghijauan atau reboisasi hampir di seluruh Kaltim.
Sebagai tokohnya Provinsi Kalimantan Timur, Pak Ocop juga sangat dekat dengan tokoh Kaltim lainnya, termasuk dengan Bapak Gubernur H. Awang Faroek Ishak (Gubernur AFI). Untuk program Aren di Kaltim, Pak cop adalah andalan saya untuk mengenalkan Aren kepada Bapak Gubernur AFI. Terus terang, obsesi saya adalah mewujudkan agar Provinsi Kalimanatan Timur menjadi iconnya Aren Nasional. Oleh karena itu sebagai langkah awalnya adalah melalui pendirian Pusat Pembibitan Aren yang profesional dengan skala nasional, dan kemudian pembangunan perkebunan Aren yang modern, baru icon Aren nasional ini dapat diakui.
Sebenarnya ada beberapa daerah yang sudah sangat eksis sebagai sentra produksi Aren Nasional, tapi mereka belum memiliki 2 hal di atas, maka dalam perspektif ini mereka belum layak menjadi icon nasionalnya Aren. Sulawesi Utara misalnya, meskipun memiliki populasi Aren yang sangat luas, serta ada juga Pusat Penelitian tentang Aren yaitu BALITKA Manado, namun dari sisi pengelolaan kebun masih biasa saja, pembibitan juga belm menasional, pabrik pengolahannya ada tapi belum benar-benar hebat.
Program Nasional tentang Aren, selama ini belum ada. Dirjen Perkebunan Deptan belum memiliki Road Mapyang jelas tentang program Aren Nasional. Yang ada baru statement-statement beberapa ahli dan tokoh-tokoh nasional yag belum disertai dengan langkah-langkah yang kongkrit dan nyata. Meskipun demikian sebenarnya juga sudah ada pendirian pabrik pengolahan Aren seperti di Tomohon Sulut yang diresmikan oleh Bapak Presiden SBY.
Langkah-langkah yang ada belum sistematis, namun masih sporadis yang disesuaiakn dengan perkembangan yang ada. Namun industri Aren kalau tidak ditunjang dengan perkebunan yang modern, menjadi tidak ekonomis dan efisien. Pabri Gula Aren Tomohon bisa menjadi contoh kongkrit akan perlunya secara sinergis antara pengembagan kebun yang modern terintegrasi dengan unit pengolahannya.
Populasi Aren yang terpencar-pencar, tersebar di daerah-daerah yang relatif saling berjauhan, sementara akses pemanenan, pengangkutan nira ke pabrik yang cukup jauh dan sulit, manajemen bahan baku, kelembagaan petani, dan seterusnya belum siap untuk mendukung industrialisasi Aren. Bisa dikatakan bahwa Pabrik Gula Aren Tomohon (PT Masarang) ini sedang macet, atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Rupanya karakteristik Nira Aren yang akan mengalami fermentasi dalam waktu cepat ini belum sepenuhnya dapat diatasi. Yang sangat sulit sebenarnya penanganan pada tingkat petani tadi. Karena keterbatasan sarana, jarak antar pohon yang relatif saling berjauhan, membuat petani tidak bisa menjaga mutu nira yang dikehendaki pabrik. Akhirnya pabrik harus merancang alat yang tahan terhadap bahan baku dengan kadar asam yang cukup tinggi karena nira sudah mengalami fermentasi.
Memang semestinya Pabrik Pengolahan Nira Aren sudah dirancang untuk beberapa keungkinan tersebut sehingga Pabrik itu mempunya unit-unit lengkap sebagai berikut :
1. Pos-pos pengolahan dan pengumpulan nira dengan pre treatmennt.
2. Tangki-tangki penyimpanan nira sesuai dengan grade-grade (tingkatan) tertentu dari kualitas dan kadar keasamannya.
3. Alat-alat pengangkutan nira yang dilengkapi dengan sistem pemanas.
4. Pabrik pengolahan nira, juga memiliki unit-unit pengolah untuk beberapa jenis/ grade bahan baku :
a. Unit Gula Aren Cetak
b. Unit Gula Aren Semut
c. Unit Gula Aren Putih
d. Unit Gula Aren Cair (Syrup)
e. Unit Syrup Aren Asam (Saguer)
f. Unit Bioethanol
g. Dll.
Jadi seolah-olah langkah itu menjadi mundur sedikit, sebabnya yang utama adalah belum terbangunnya sistem perkebunan yang terintegrasi dengan pabrik pengolahannya. Oleh karena itulah, ini peluang bagi daerah yang ingin menjadi iconnya Aren Nasional agar dapat menyiapkan pola pengembangan Aren yang terintegrasi.
Paling tidak ada 3 (tiga) hal awal yang harus disiapkan, yaitu :
Membuat Pusat Pembibitan Aren yang kredible.
Menciptakan kelembagaan para pelaku usaha bisnis Aren dari awal-awal pengembangan.
Membangun perkebunan Aren modern yang terintegrasi dengan pembangunan pabrik pengolahannya.
Untuk pendapat ini Pak Ocop sangat setuju dan akan melakukan persiapan-persiapan yang nyata demi berkembangnya Agribisnis Aren untuk kesejahteraan, khususnya bagi Provinsi Kalimantan Timur dan umumnya untuk skala Nasional Indonesia Raya tercinta. Amin.
Diposkan oleh kebun aren di 05:56 0 komentar
Selasa, 2009 April 21

PENERAPAN CORPORATE FARMING UNTUK PETANI PERAJIN GULA KELAPA RAKYAT
PENERAPAN CORPORATE FARMING UNTUK PETANI PERAJIN GULA KELAPA RAKYATOleh : Dian Kusumanto Pada tulisan terdahulu kita menganggap bahwa suatu keharusan atau wajib hukumnya untuk merevolusi atau merevitalisasi industry gula aren rakyat. Dengan perubahan-perubahan pola usaha ini diharapkan akan dinikmati oleh para perajin atau petani gula aren. Sebenarnya hal ini juga berlaku untuk industry rakyat di luar komoditi aren, misalnya industry rakyat gula kelapa ataupun gula siwalan atau lontar, yang selama ini keadaannya masih rentan terhadap perubahan iklim usaha dan persaingan usaha masa yang akan dating. Merevolusi artinya melakukan perubahan dengan mendasar dan menyeluruh dalam waktu yang relative singkat. Merevitalisasi artinya membuat, mengkondisikan, merubah dari yang dulunya lemah dan rentan terhadap cuaca usaha menjadi kuat dan tahan terhadap segala keadaan. Perubahan-perubahan yang kita inginkan adalah perubahan yang menjadikan industry rakyat ini menjadi lebih efisien, lebih berdaya saing, mampu menembus pasar yang lebih luas, sehingga memperoleh nilai tambah bagi tingkat pendapatan dan kesejahteraan para pelaku usaha industry gula rakyat. Apa saja perubahan yang harus dilakukan agar tujuan perubahan itu tercapai ? Pertama adala merubah pola invidual kearah corporate, artinya para perajin atau petani jangan sendiri-sendiri lagi dalam mengelola industry gula rakyat ini. Merubah budaya saling bersaing menjadi saling bekerja sama. Budaya saling bersaing dan saling menghancurkan ini memang sengaja diciptakan oleh oknum-oknum yang memanfaatka keadaan bagi kepentingannya sendiri. Untuk menyamakan persepsi diantara para perajin, kemudian bersepakat membentuk kelompok (korporasi) atau dalam bentuk koperasi, memerlukan keberanian, kecerdasan dan energy ekstra besar. Pemberian pemahaman tentang perlunya berkorporasi menjadi agenda yang secara konsisten harus dilakukan. Maka diperlukan ketokohan, kepeloporan dari salah satu atau beberapa orang di antara mereka. Bila di suatu sentra ada sekitar 10 perajin, maka apabila dihitung dengan keluarganya sudah terkumpul sekitar lebih dari 20 orang. Dengan 20 orang kita sudah bisa membentuk Koperasi. Memang koperasi dibentuk dengan spirit untuk saling bekerja sama, saling bersatu menguatkan barisan, mengumpulkan modal untuk mengatasi masalah bersama dan mencapai tujuan bersama.
Contohnya begini, pada saat penulis mampir ke Pondok Nongko Desa Sobo di Banyuwangi yang merupakan salah satu sentra perajin gula kelapa. Setiap perajin gula merangkap sekalian menjadi penderes atau penyadap, yang bekerja memanjat, memungut air nira sekaligus juga memasak nira menjadi gula. Kebanyakan para perajin adalah bukan pemilik pohon, perajin melakukan kerjasama dengan pemilik pohon dengan system bagi hasil.
Untuk kerja sama ini perajin berkewajiban untuk mengelola pohon kelapa untuk produksi gula. Setiap seorang perajin biasanya bisa menyadap pohon kelapa hingga mencapai 50 – 60 pohon kelapa , tergantung kesepakatan dengan pemilik pohon. Setiap perajin mempunyai suatu tungku sendiri untuk mengolah nira menjadi gula merah. Segala kebutuhan bahan bakar, tenaga untuk pengolahan gula, tenaga untuk memasarkan gula dan lain-lain dikelola secara sendiri-sendiri oleh petani atau perajin. Demikian juga yang terjadi pada perajin gula Aren rakyat di Bulukumba Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Setiap perajin gula adalah pemilik pohon aren itu sendiri. Setiap perajin rata-rata mengelola antara 4 sampai 10 pohon Aren dan satu tungku pemasakan gula aren. Pekerjaan ini biasanya juga melibatkan anggota keluarga yang lain. Keadaan pola usaha yang individual ini terjadi juga di daerah lain sentra-sentra produksi gula aren. Seperti juga perajin gula kelapa, petani sekaligus perajin gula aren juga melakukan usahanya secara sendiri-sendiri. Segala kesibukan mulai memanjat pohon, memungut nira, memelihara sadapan dan pohon aren sampai kepada mengolah nira menjadi gula, mencari kayu bakar untuk tungku pemasakan bahkan melakukan pengemasan dan pemasaran produk gula aren. Untuk menuju efisiensi usaha gula aren rakyat, usaha gula kelapa rakyat dan usaha gula berasal dari pohon lontar (gula lontar atau gula siwalan), maka kita harus meninggalkan pola usaha individual dengan skala yang kecil-kecil. Para perajin harus bersatu, saling bekerja sama, menerapkan pola korporasi, menggunakan alat pengolahan dengan teknologi yang memadai. Para perajin harus mengikis kepentingan-kepentingan individual yang saling merugikan, namun sebaliknya harus saling bersatu guna mengatasi problema atau kendala-kendala yang mungkin saja timbul dalam usaha gula rakyat ini.Meraih keuntungan-keuntungan berkoporasi Dengan berkoporasi banyak hal keuntungan nilai tambah yang dapat diperoleh. Nilai tambah dan keuntungan yang dapat diperoleh antara lain adalah :1. Kapasitas alat pengolahan menjadi lebih besar lebih modern, karena memang didesign mampu menampung dan mengelola produksi dari para anggotanya.2. Efesiensi bahan bakar, karena menggunakan tungku atau alat yang hemat energy. 3. Efesiensi tenaga kerja pemasak gula, petani atau perajin mempunyai waktu luang lebih banyak untuk kepentingan-kepentingan yang lain.4. Mutu produk dapat dengan mudah ditingkatkan, karena tempat dan kondisi pengolahan diciptakan sedemikian rupa sehingga tingkat hieginitas, pengontrolan mutu gula bisa diatur dengan lebih baik.5. Variasi produk dengan ciri khas kemasan lebih bagus, tidak saja berbentuk gula cetak, tapi sudah bervariasi dengan gula serbuk atau gula cair (gula syrup).6. Bisa membentuk badan usaha koperasi atau yang lain, karena yang terlibat ada sekitar 20 orang.7. Ada peluang lebih besar untuk mengakses bantuan modal dari Bank atau sumber financial lainnya. Bank lebih percaya pada usaha yang berbentuk badan usaha dari pada perorangan.8. Ada peluang untuk memperoleh perhatian dan kerjasama dari pemerintah atau lembaga-lembaga yang lain. Apalagi setelah korporasi ini berjalan dengan baik dan mampu member nilai lebih kepada para anggotanya.9. Dengan perbaikan alat dan tungku pengolahan gula, usaha gula rakyat berpeluang menghasilkan produk tambahan berupa arang dan asap cair, yang nilai penjualannya bisa melebihi produk gula itu sendiri. Alat dan model tungku bisa didesign sendiri dibuat sendiri atau bekerja sama dengan bengkel setempat menggunakan contoh-contoh teknologi tungku yang ada. Asap cair banyak dibutuhkan untuk pengawetan produk-produk pertanian, perkebunan, perikanan dan makanan olahan. Asap cair juga diperlukan untuk para petani untuk pengganti pestisida kimia yang membahayakan kesehatan, untuk para petani ikan untuk membasmi penyakit ikan di kolam, dll.10. Dll.Contoh 1 : Koperasi Gula Kelapa rakyat (saran untuk petani perajin gula kelapa di Pondok Nongko Banyuwangi)Korporasi itu mungkin saja berbentuk koperasi Gula Rakyat, yang dibentuk atas dasar kemauan anggota yang mungkin saja terdiri dari 10 orang perajin atau penyadap, 5-10 orang pembantu perajin atau penyadap dan 5-10 orang pemilik pohon. Dengan minimal 20 orang anggota bisa dibentuk sebuah koperasi perajin gula rakyat. Pohon kelapa yang dikelola untuk gula sekitar 500 pohon (50 pohon/penyadap x 10 penyadap), dengan produksi nira sekitar 1.500 liter per hari (500 pohon x 3 liter/hari). Maka koperasi ini akan memproduksi gula kelapa sekitar 300 kg/hari ( 1.500 liter/hari : 5 liter/kg gula), dengan harga gula kelapa Rp 5.000 /kg maka pendapatan kotor koperasi yang berasal dari penjualan gula adalah Rp 1,5 juta per hari atau Rp 45 juta per bulan.Tungku dan alat pengolahan gula sudah diperbaiki agar memungkinkan penghematan bahan bakar berupa kayu, sekam atau limbah gergajian, dll. Biasanya setiap perajin memerlukan kayu bakar sekitar 1 truk untuk memasak selama 10 hari, berarti kalau 10 perajin diperlukan 1 truk kayu bakar per hari. Korporasi yang mengelola hasil nira dari 10 perajin ini, dengan alat dan tungku hemat energy ini hany memerlukan sekitar 50 % bahan bakar yaitu 1 truk untuk sekitar 2 hari. Kalau 1 truk beratnya sekitar 2-3 ton, maka setiap hari hanya separuhnya, yaitu sekitar 1 sampai 1,5 ton kayu bakar. Harga kayu bakar berupa kayu limbah gergajian ini di tingkat perajin gula kelapa di Banyuwangi seharga Rp 375.000 per truk. Kalau penghematan bisa mencapai 50 % saja berarti ada penghematan sekitar Rp 187.500 per hari atau senilai Rp 5.625.000 per bulan, atau Rp 67.500.000 dalam setahun.Penghematan tenaga kerja perajin yang dulunya diperlukan 10 orang atau lebih dalam mengelola gula secara individual, menjadi atau cukup dengan 2-3 orang saja. Berarti bisa dihemat tenaga sekitar 7-8 orang. Nilai penghematan itu sekitar Rp 200.000 per hari, atau Rp 6 juta/ bulan atau 72 juta per tahun. Jadi dari bahan bakar dan tenaga olah gula bisa dihemat sekitar Rp 140 juta per tahun. Kalau anggota koperasi ada 20 orang berarti pendapatan tambahan dari penghematan bahan bakar dan tenaga olah saja sekitar Rp 7 juta / tahun / anggota. Lumayan bukan?!Belum lagi bila tungku diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk selain memasak gula, juga menghasilkan arang (kayu, sekam, dll.) dan asap cair. Misalnya diasumsikan 1 kg arang dapat dibuat dari 4 kg kayu, dan 1 liter asap cair dapat dihasilkan dari 5 kg kayu, kalau setiap hari menghabiskan 1 ton kayu maka akan dihasilkan arang sekitar 250 kg dan asap cair sekitar 200 liter. Ini asumsi yang masih sangat kasar, angkanya bisa dikoreksi, bisa berkurang atau bertambah.Produk samping yang dulu tidak kita pikirkan sekarang menjadi sumber pendapatan samping baru. Lalu berapa penghasilan tambahan dari arang dan asap cair ini ? Yang kita tahu sekarang ini adalah harga asap cair yang dibuat dari batok atau tempurung kelapa senilai antara Rp 7.000 – Rp 20.000 per liter, katakanlah Rp 10.000 per liter, maka nilai asap cair 200 liter itu adalah Rp 2 juta per hari. Kalau arang bisa dijual dengan harga Rp 1000 per kg, maka dari arang mendapat tambahan Rp 250.000 per hari. Berarti dari arang dan asap cair ada penghasilan sekitar Rp 2.250.000 per hari, atau Rp 67,5 juta per bulan, atau Rp 810 juta per tahun.Nilai tambahan penghasilan dari produk arang dan asap cair ini memang sangat fantastic, maka sayang kalau tidak dimanfaatkan. Kalau dibagi kepada 20 orang anggotanya, maka rata-rata per orang akan mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 40,5 juta per tahun. Dengan penghematan bahan bakar dan tenaga tadi, maka dengan menerapkan pola korporasi ini ada peluang peningkatan pendapatan sekitar Rp 47,5 juta per tahun per anggota korporasi. Nilai yang fantastic!!!
Bagaimana menurut Anda?
Diposkan oleh kebun aren di 07:06 0 komentar
Kamis, 2009 Januari 08

Orean Pandak, Sorgum Unggul dari Tuban
Orean Pandak, Sorgum Unggul dari TubanOleh : Dian KusumantoDi beberapa wilayah Kabupaten Tuban Sorgum tidak asing lagi. Petani di Tuban menyebutnya sebagai tanaman Orean, wah keren juga namanya. Orean atau Sorgum ini ditanam layaknya Jagung, karena bentuk batang dan daunnya sangat mirip dengan Jagung. Ada juga petani yang menyebut sebagai Jagung Canthel. Jadi Orean dan Jagung Canthel adalah sama yaitu Sorgum kalau dalam bahasa Indonesia.Sorgum di Tuban ditanam di daerah-daerah yang bergunung-gunung di ladang-ladang atau lahan kering yang sistem pengairannya belum ada. Sorgum masih mampu hidup dan berbuah meskipun tanaman lainnya seperti Jagung, Kacang Tanah tidak mampu. Sorgum mampu hidup karena sistem perakarannya lebih dalam dibanding Jagung, Kacang ataupun tanaman lainnya.Menurut Pak Sogi petani di Desa Boto Kecamatan Semanding Tuban, ada setidaknya 3 (tiga) jenis Sorgum di Desanya. Petani disana menyebutnya Orean Teteg, Orean Benthung dan Orean Pandak. Orean Teteg dan Orean Pandak warna buahnyanya putih, sedangkan Orean Benthung warna buahnya Hitam demikian juga pada bagian batang dan tulang daunnya ada warna hitamnya.Orean Teteg dan Orean Pandak rasanya agak manis. Orean Teteg buahnya mudah terlupas dan mudah rontok, serta hasil biji buahnya agak sedikit. Sedangkan Orean Pandak hasil biji buahnya lebih banyak atau bahkan paling banyak diantara 3 jenis Orean ini. Sedangkan Orean hitam si Orean Benthung ini mempunyai sifat yang berbeda yaitu biji buahnya paling susah dirontokkan dan paling susah dikupas kulitnya. Apabila ditumbuk Orean Benthung ini paling lama dan paling susah. Oleh karena itu yang paling populer dan disenangi petani adalah Orean Pandak, karena hasilnya paling banyak dan mudah ditumbuk dan tidak gampang rontok.Di tingkat petani harga Orean glondongan, yaitu yang belum ditumbuk antara Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kg. Sedangkan harga Orean ang sudah terkelupas kulitnya atau sedring disebut beras Orean sekitar Rp 3.000 per kg. Di Tuban belum dikenal alat untuk pengolahan atau alat pecah kulit dan sosoh biji Sorgum ini. Ini yang menjadi kendala pengembangannya, karena petani merasa sangat berat kalau harus menumbuk dengan lumpang dan palu secara tradisional. Upah untuk menumbuk ini sudah mahal sehingga kalau harus diupahkan maka petani merasa rugi. Oleh karena itu pekerjaan menumbuk harus dilakukan sendiri oleh anggota keluarga sehingga petani tidak mengeluarkan biaya upah untuk menumbuk Sorgum.Luas areal Sorgum ini tidak terlalu luas, karena petani memang tidak berorientasi sebagai komoditi yang dikembangkan besar-besaran. Keadaan ini disebabkan karena pengolahan paska panennya yang masih tradisional dan memerlukan biaya yang cukup besar sehingga belum ekonomis. Pengadaan alat pengupas Sorgum bagi masyarakat Tuban sangat diperlukan jika seandainya Sorgm akan dikembangkan lebih luas lagi. Seandainya alat itu ada, menurut Pak Sogi, maka petani akan senang mengembangkannya. Apalagi kalau ada yang menampung dengan harga yang cukup. Sekarang ini belum ada pedagang yang tertarik menjadikan komoditi perdagangan karena jumlahnya yang masih sedikit.Sorgum sebenarnya bisa menjadi alternatif pada saat musim kemarau yang panjan terjadi dan keadaan iklim tidak menentu. Pada saat seperti itu komoditi lain seperti Jagung, Kacang-kacangan biasanya tidak sukses, maka Sorgum ini bisa diandalkan dan tetap masih dapat menghasilkan. Maka dari itu petani masih tetap menanam meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu luas.Sorgum banyak diolah menjadi bahan pangan berupa jajanan lokal seperti lopis, cenil, dll. Tepung Sorgum sebenarnya lebih bergizi dibandingkan Jagung ataupun beras ketan. Tepung Sorgum bersifat pulut karena mengandung gluten, yang sebenarnya berpotensi untuk bahan kue-kue dan bahkan roti. Tepung Sorgum bisa mensubstitusi Tepung Terigu untuk bahan pembuatan roti.
Daun, batang dan biji buahnya semua bisa dijadikan bahan pakan yang sangat bermutu, lebih tinggi kandungan gizinya dibandingkan dengan Jagung. Bila untuk pakan ternak seperti sapi, kambing dan yang lainnya dapat berpengaruh lebih baik pada peningkatan produksi dagingnya. Artinya Sorgum akan sangat menguntungkan untuk berternak Sapi, Kambing, Kerbau dan lain-lain.
Bisa dikatakan Orean Pandak adalah jenis Sorgum yang banyak ditanam di Tuban dan dianggap yang paling unggul di daerah Tuban. Bagaimana menurut Anda?
Diposkan oleh kebun aren di 14:35 0 komentar
Jumat, 2009 Januari 02

Mengawal Kebijakan Nasional Sektor Pertanian

Mengawal Kebijakan Nasional Sektor Pertanian
oleh : Dr. Iman Sugema (Anggota Dewan Penyantun PPSDMS Regional 5 Bogor)Agriculture (pertanian) merupakan induk dari semua seni untuk menerapkan pengetahuan (mother of all arts). Karena pengetahuan yang dimiliki manusia harus dihadapkan dengan tanah dan lingkungan tempat kita hidup. Pengetahuan kita tidak hanya bersifat spekulatif untuk memuaskan rasio, namun harus dipastikan bermanfaat untuk pengembangan kualitas hidup manusia. Penguasaan teknologi sebagai derivasi dari pengetahuan juga harus dikawal agar memberi kontribusi positif bagi pemantapan eksistensi manusia. Bukan sebaliknya, pengetahuan dan teknologi dapat menggeser harkat kemanusiaan sebagaimana terjadi di dunia modern. Kemajuan di dunia pertanian menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda yang akan berperan sebagai pemimpin masa depan.Sektor pertanian dalam konteks pembangunan nasional dapat dikembangkan dan harus didukung sepenuhnya dari luar. Tak bisa hanya mengandalkan inisiatif dari dalam (struggle from within). Karena kita tahu bahwa kondisi petani amat rentan dan lahan pertanian yang tersedia semakin kritis, kalah bersaing dengan pertumbuhan industri dan pemukiman manusia. Padahal, kita sering menyebut diri sebagai bangsa agraris. Apakah lahan pertanian kita cukup luas dan atraktif untuk mengakomodasi tenaga kerja baru? Apakah produktivitas pertanian kita cukup andal untuk mendukung ketahanan pangan nasional? Pertanyaan-pertanyaan fundamental itu perlu dijawab oleh mereka yang bercita-cita untuk mengembalikan masa kejayaan sebagai bangsa agraris.
Patut diingat, di era globalisasi saat ini sesungguhnya ada tiga industri yang memiliki prospek paling terbuka di masa mendatang, yaitu industri makanan (food), bahan bakar (energy), dan keuangan (finance). Ketiga bidang inilah yang menguasai hajat hidup manusia sedunia. Industri makanan kita lihat bisa tetap eksis, meskipun krisis ekonomi datang bertubi-tubi. Para pedagang informal di pelosok kota kebanyakan bergerak di bidang penjualan makanan, minuman dan camilan (food and beverage). Kenaikan harga pangan dunia, seperti beras dan jagung, menimbulkan kegelisahan di berbagai negara karena ketersediaan pangan sangat mempengaruhi kelangsungan sebuah rezim pemerintahan.Komoditas lain yang sangat strategik adalah energi. Kini negara-negara di seluruh dunia sedang mengalami paranoia akibat kelangkaan energi berbahan bakar fosil (minyak bumi). Harga minyak dunia telah mencapai titik psikologis US$ 100 per barrel, bahkan ada yang meramalkan akan menembus angka US$ 200 per barrel. Karena itulah, sejumlah negara kemudian mencari energi alternatif, antara lain biofuel. Akan tetapi, tindakan itu akan membuahkan resiko terjadinya kelangkaan komoditas pangan atau kerusakan lingkungan, karena biofuel dihasilkan dari pengolahan getah jarak atau minyak kelapa sawit, atau singkong dan jagung yang menjadi bahan dasar ethanol.Dalam sektor keuangan, Indonesia pernah menelan pil pahit di masa krisis 1997. Sampai sekarang tampaknya pemegang otoritas keuangan belum belajar banyak untuk membangun fundamental ekonomi yang benar-benar kokoh. Kita sebenarnya memiliki tingkat tabungan (saving) yang cukup tinggi di dunia, yakni sekitar 37%. Artinya, negara kita tidak bisa dibilang kekurangan uang, namun pemerintah salah dalam mengelola uang. Banyak sektor nonproduktif yang dibiayai negara, sementara sektor yang berhubungan langsung dengan penguatan ekonomi rakyat sering terabaikan. Lihat saja, kredit yang mengalir deras untuk menyelamatkan dunia perbankan berupa Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang akhirnya macet. Sementara kredit yang disalurkan kepada petani dan nelayan miskin atau usaha kecil dan menengah (UKM) tak seberapa besar, dengan birokrasi yang berbelit-belit.Keuangan negara juga tersedot habis untuk membiayai gaya hidup para pejabat tinggi di tingkat pusat dan daerah. Tanpa rasa malu mereka memenuhi seluruh fasilitas pejabat, mulai dari pakaian, perumahan, dan kendaraan, sementara jutaan rakyat miskin menanti kematian karena kelaparan atau kekurangan gizi. Salah urus keuangan negara harus segera dihentikan dan diperbaiki, bila tak ingin negara ini mengalami kebangkrutan karena pemborosan belanja elite penguasa. Lalu, dengan alasan anggaran yang terbatas, maka rakyat harus berkorban dengan pengurangan subsidi dan fasilitas minim di bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur publik. Ironi besar di tengah negeri yang konon “gema ripah loh jinawi”.Kita harus mengantisipasi kemungkinan krisis pangan di masa datang, sebab komoditas pangan saat ini diperebutkan oleh sekurang-kurangnya tiga sektor lain, yakni untuk pangan manusia (food), pakan hewan (feed), dan energi minyak (fuel). Untuk itu diperlukan kebijakan ketahanan pangan yang konsisten dengan basis kebijakan nasional di sektor pertanian. Produksi padi nasional tahun 2008, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan 58,2 juta ton GKP. Sementara Departemen Pertanian memproyeksikan produksi hanya 54,4 juta ton GKP. Perbedaan data seperti itu acap terjadi, sehingga mempengaruhi kebijakan yang akan ditempuh pemerintah.Sementara itu, konsumsi beras nasional diperkirakan 2,6 juta ton per bulan atau sekitar 31,2 juta ton per tahun. Dengan kata lain, kita mengalami surplus beras, tapi mengapa masih terdengar di sejumlah daerah ada rakyat yang makan nasi aking atau bahkan menemui kematian karena kelaparan? Berarti ada masalah dengan manajemen produksi dan distribusi pangan yang tidak merata di seluruh Tanah Air. Juga, ada problem diversifikasi pangan yang lamban, sementara tidak semua penduduk Indonesia saat ini memakan beras.
Banyak orang menganggap bahwa masalah pertanian ialah karena pendidikan petani yang rendah. Tetapi kenyataannya kita melihat, saat keluarga petani diberi pendidikan tinggi, malah tidak ada yang mau jadi petani. Karena anak-anak petani gengsi untuk melanjutkan profesi keluarganya yang terkesan kumuh. Kita harus mengubah citra pertanian yang buruk itu. Menjadi petani juga bisa makmur dan sejahtera, termasuk pilar penting kemakmuran bangsa. Mengubah citra petani memerlukan kebijakan radikal dalam reforma agraria dan keuangan nasional, sehingga revitalisasi pertanian bukan sekadar kata-kata.Masalah pertanian kita memang karena sebagian besar petani memiliki pendidikan setingkat SD ke bawah, yakni sebesar 67%. Sehingga alih teknologi sangat sulit dilakukan. Tetapi, kita harus terus memacu semangat dan bangga terhadap dunia pertanian, karena inilah masa depan sesungguhnya bagi bangsa kita. Nenek-moyang kita adalah petani yang menghidup-suburkan negeri ini.*) Disarikan dari ceramah umum yang disampaikan dalam seminar kepemimpinan “Boost Your Leadership Skill” di kampus IPB, pada 20 April 2008
Sumber : http://ppsdms.org/mengawal-kebijakan-nasional-sektor-pertanian.htm
Diposkan oleh kebun aren di 16:58 0 komentar

Pemanfaatan Ampas Singkong Menjadi Makanan Bernilai Gizi
Pemanfaatan Ampas Singkong Menjadi Makanan Bernilai Gizi
by vidya eka yFiled under: Agro TechnoPark, Ekologi Pekarangan, Tek. Pengelolaan Limbah SingkongSingkong atau tapioka merupakan bahan pangan yang banyak diproduksi di Indonesia. Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13.300.000 ton) setelah Brazil (25.554.000 ton), Thailand (13.500.000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11.000.000 ton), India (6.500.000 ton) dari total produksi dunia sebesar 122.134.000 ton per tahun.Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Dari proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, dihasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya.Selama ini orang hanya memanfaatkan daging singkong sebagai bahan pangan, namun limbahnya tidak diolah kembali. Bagi kebanyakan orang limbah tapioka hanyalah sampah dan polutan yang mencemari lingkungan. Limbah tapioka oleh para petani hanya digunakan sebagai pakan ternak atau dibuang begitu saja ke sungai atau parit-parit. Hal tersebut dapat membahayakan lingkungan karena dapat merubah kandungan oksigen di air menjadi berkurang.Dengan inovasi teknologi yang diterapkan, limbah tapioka ini dapat diolah lebih lanjut dan dimanfaatkan sebagai bahan pangan produk nata yang berbahan dasar ampas singkong. Dimana Indonesia merupakan penghasil singkong terbesar ketiga di dunia (13.300.000 ton/tahun). Sehingga untuk ketersediaan bahan baku, nata dari ampas singkong ini tidak akan menjadi masalah. Seperti nata de coco, yang selama ini telah beredar di pasaran dan banyak digemari masyarakat, diharapkan produk nata dari ampas singkong ini dapat menjadi sumber alternative bahan pangan untuk masyarakat dengan penciptaan nilai tambah pada limbah tapioca yang sangat berlimpah daripada hanya dibuang begitu saja ke lingkungan atau hanya digunakan sebagai pakan ternak saja.Nata merupakan produk fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang berupa lembaran selulosa dari pengubahan gula yang terdapat pada substrat (umumnya air kelapa tetapi dapat pula dari bahan lain) menjadi pelikel selulosa. Nata ini kandungan utamanya adalah air dan serat sehingga baik untuk diet dan sering digunakan dalam pembuatan dessert atau sebagai tambahan substansi pada koktail, es krim dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata di antaranya adalah bakteri, gula dan nitrogen, selain itu harus pula diperhatikan suhu dan pH serta jangan tergoyanng agar pembentukan pelikel berlangsung baik.Bakteri Acetobacter xylinum adalah bekteri Gram negatif yang dapat mensintesis selulosa dari fruktosa. Selulosa ini memiliki pori melintang pada kristal mini glukan yang kemudian terkoalisi ke dalam mikrofibril. Cluster mikrofibril yang ada dalam struktur senyawa yang terbentuk seperti pita-pita dapat diamati secara langsung dengan menggunakan mikroskop. Acetobacter xylinum merupakan suatu model sistem untuk mempelajari enzim dan gen yang terlibat dalam biosintesis selulosa. Jumlah inokulum yang diberikan 10 – 20 % dari bakteri umur 6 hariPembuatan nata dari ampas singkong ini memerlukan serangkaian proses. Proses pertama adalah pemarutan singkong, singkong yang telah dikupas dan dicuci bersih kemudian diparut. Hasil parutan singkong ini kemudian dilarutkan ke dalam air untuk mendapatkan pati singkong. Dari hasil perasan singkong kemudian didapatkan pati singkong. Ampas singkong kemudian diambil dan difermentasi. Hasil fermentasi ampas singkong atau tapioca ini kemudian ditutup untuk meminimalkan kontak dengan udara dan didiamkan selama sepuluh hari. Produk nata ini siap untuk dikonsumsi.Setiap satu kilogram ampas singkong, setelah diproduksi menjadi lima kilogram lembaran nata. Selain bernilai ekonomis, produk nata dari singkong baik untuk kesehatan. Produk nata yang dihasilkan berserat tinggi, sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan. Namun, pembuatan nata ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk hidrolisis karbohidrat menjadi gula melalui proses fermentasi. Produk nata dari singkong ini mengandung gula 5-7 % sehingga tidak diperlukan penambahan gula kembali. Selama ini pembuatan nata de coco masih membutuhkan penambahan gula, sehingga untuk skala produksi nata dari ampas singkong ini lebih ekonomis dan efisien. Selain itu nata yang dihasilkan lebih kenyal, tebal dan lebih putih.
Upaya pengolahan ampas singkong menjadi suatu makanan bernilai gizi ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah atau proses samping dari singkong yang selama ini hanya dimanfaatkan oleh petani sebagai pakan ternak atau dibuang begitu saja ke sungai atau parit. Selain itu upaya pengelolaan ampas singkong ini dapat menghasilkan produk makanan yang benilai gizi bagi masyarakat

Diposkan oleh kebun aren di 14:18 0 komentar

Mengebor Bensin di Kebun Singkong
Mengebor Bensin di Kebun SingkongTujuh tahun terakhir Zaenai Arifin rutin mengolah 1,5 ton singkong segar per hari menjadi keripik. Hasilnya 600kg keripik iajuaike beberapa daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung. Selain keripik, singkong juga sering diolah menjadi tapai. Begitulah secara turun-temurun anggota famili Euphorbiaceae itu dimanfaatkan. Namun, setahun terakhir singkong juga mengisi tangki-tangki motor dan mobil. Kendaraan itu melaju dengan bahan bakar singkong
Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium.
Menurut Dr Ir Tatang H Soerawidjaja, dari Tcknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan gliikoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula, bam difermentasi menjadi etanol.Lalu bagaimana cara mengolah singkong menjadi etanol? Berikut Langkah-langkah pembuatan bioetanol berbahan singkong yang dilerapkan Tatang H Soerawidjaja. Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari.
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.
2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku3. Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100″C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.
4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati5. Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.
6. Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32″C dan pH 4,5—5,5.7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol
8. Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78″C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100″C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir yang dihasilkan dari 25 kg gapleksumber : http://www.indobiofuel.com/cara%20membuat%20bioethanol%20singkong.php
Diposkan oleh kebun aren di 14:09 1 komentar
Selasa, 2008 Desember 30

Investor Korea Akan Bangun Pabrik Bioetanol di Makassar
Investor Korea Akan Bangun Pabrik Bioetanol di Makassar Kapanlagi.com - Energie Envaiment Engineering (EN3) dari Korea Selatan, awal tahun 2007 akan mulai membangun pabrik Bioetanol di enam kabupaten di Sulawesi Selatan dengan investasi triliunan rupiah. Presdir EN3, Park Chang Ho usai melaporkan rencana investasi itu kepada Wagub Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu, mengatakan, investasi yang memanfaatkan fasilitas PMA ini dibangun di Kabupaten Enrekang, Barru, Pinrang, Sidrap dan Parepare, setelah nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah provinsi dan kabupaten ditandatangani belum lama ini. Chang Ho belum merinci berapa besar kapasitas pabrik dan nilai investasi yang akan ditanamkan, namun mengatakan, investasinya bernilai triliunan rupiah.
Produk pabrik bioetanol ini memiliki multi fungsi untuk kepentingan industri bidang kesehatan yang bermanfaat tidak hanya pada manusia melainkan juga pada sektor pertanian, perkebunan dan sektor-sektor lainnya. Karena itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat diperlukan supaya keberadaan pabrik tersebut sejalan dengan keinginan pengelola dalam memenuhi permintaan konsumen yang cukup banyak.
"Kami segera akan mewujudkan pembangunan fisik pabrik tersebut sebagai bukti keseriusan perusahaan mengembangkan usaha yang pertama kali di luar Jawa ini," katanya. Wakil Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah akan mengawal perusahaan tersebut demi untuk kepentingan masyarakat banyak, tidak hanya rakyat Sulsel tetapi juga provinsi tetangga seperti Sulawesi Barat dan Sultra dan Sulteng.
"Pemprov Sulsel menyambut baik pembangunan pabrik bioetanol ini dan berharap realisasi fisiknya segera dilaksanakan," ungkapnya seraya menyatakan, Sulawesi Selatan cukup kondusif untuk berinvestasi di semua sektor.
(Berita ini sudah lama, yaitu 13 September 2006, namun mudahan dapat menjadi referensi untuk evaluasi bersama.)
Diposkan oleh kebun aren di 15:48 0 komentar
http://tanimakmursejahtera.blogspot.com/