Custom Search

Thursday, August 6, 2009

TKI TERLANTAR DI JEDAH

Berita derita TKI tak kunjung selesai dan tak akan selesai separti yang dikemukakan Pembicara dari Migrant care sebelum pemerintah meregulasi peraturan.Walau begitu Bapak Mentri Eman Suparno tetap dengan bangga dengan jumlah TKI yang mencapai 6 juta orang .
Halimah kembali menjadi pahlawan devisa setelah gugur mengais devisa.Gambaran hiruk pikuk kepulangan TKI di bandara menyembunyikan wajah wajah sedih dan malu beberapa TKW yang pulang dalam keadaan hamil dan daintaranya pulang dengan mengendong bayi mungil berparas timur tengah mereka tidak seperti mbah surip dalam video tak gendong yang melantunkan keceriaan.
Belum lagi kita dengar TKI yang di Yordania belum bisa dipulangkan, kembali kita terperangah melihat kenyataan para warga indonesia yang berstatus TKI terlantar dalam jumlah yang cukup besar berada dikolong jembatan di Jedah.Jumlah mereka sekitar 400 orang.Anehnya perwakilan Konjen RI mengatakan telah melihat mereka dari kejauhan memantau pergerakan mereka.Dan juga mengatakan mereka ingin seperti itu .Lebih jauh dengan dalih kesulitan pengurusan dan seat yang penuh sehingga mereka sulit dideportasi.seyogyanya kalau Konjen tahu seperti itu mengapa mereka tidak diperlakukan seperti manusia tetapi seperti kambing yang dipanjang menjelang hari raya iedul qurban.Tidakah pemerintah sanggup melindungi mereka lebih layak.Seharusnya dipertanyakan keberadaan Konjen seperti itu karena untuk apa kalau mereka baik baik saja pemerintah (kata EMAN SUPARNO) mengirim delegasi untuk mengurus mereka.
Nasib TKI seperti itu sebenarnya tidak hanya di Jedah yang sengaja diantara mereka mencari tempat berlindung teraman dari pada di culik dan dijual sebagai pelacur oleh para sopir dan mucikari yang notabene mereka juga orang Indonesia begitu banyak dikatakan oleh teman kita yang pernah melihat langsung nasib mereka yang menderita.
Tindakan berkumpul seperti mereka merupakan pertahanan diri secara berkelompok dan dengan demikian harus dipertanyakan mengapa mereka tidak minta perlindungan Konjen , aneh kan ada apa dengan konjen RI

No comments: