Custom Search

Sunday, August 9, 2009

Maraknya TKW yang jadi korban pemerkosaan di Timur Tengah

Masih banyak orang Indonesia tak percaya bahwa cukup banyak TKW yang menjadi korban pemerkosaan di Tanah Arab sana. Mereka menganggap orang Arab itu seiman dan masih kerabat Nabi, jadi tak mungkin melakukan perbuatan senista itu. Walau ada beberapa koran yang menuliskan tentang kejadian itu, mereka masih juga tak yakin. Berita itu ia anggap sebagai propaganda Barat saja untuk memojokkan Islam.
Contohnya ada seorang milister bernama A. Nizami. Dia anggota milis PPIINDIA dan beberapa milis lainnya. Ia juga menjadi moderator milis Ekonomi-Indonesia. "Apakah bulan ini ada TKW yang diperkosa di Arab? Tidak! Jika ada, pasti media massa yang didominasi orang kafir ramai memblow-upnya," tulisnya. "Jadi TKW yang diperkosa di Arab tidak lebih dari 3 orang per tahun," begitu ia berkomentar dengan entengnya. Entah darimana ia tahu angka itu. Rudapaksa seksual tersebut umumnya dilakukan oleh sang majikan atau anak majikan. Hanya TKW yang pemberani mau melaporkan ke polisi atau KBRI. Sebagian lagi takut karena kerap terjadi malah dia yang ditangkap. Dilaporkan juga ada oknum-oknum di KBRI yang malah menjajakan TKW kepada lelaki-lelaki Arab.
Sebenarnya isu ini amat menarik buat para jurnalis yang ingin melakukan pelacakan dan peliputan secara meluas. Coba luangkan waktu sejenak jalan-jalan ke Sukabumi dan kota-kota kecil lainnya di Pulau Jawa yang sudah tahunan menjadi pemasok TKW. Di perkampungan itu bakal kita temui para remaja dan anak-anak berwajah kearab-araban. Padahal ibunya ya berwajah khas Indonesia.
Kalau untuk meliput langsung ke Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya mungkin agak repot ya, karena sistem pemerintahannya amat tertutup. Buat teman-teman yang pernah mukim di Arab Saudi atau Kuwait dan negara-negara Arab lainnya, tahukah Anda tentang kondisi kebebasan pers disana?
Salam reja_________________________________________________________________

No comments: